Penyakit bersumber dari hewan masih jadi perhatian
5 November 2018 18:51 WIB
Simulasi Penanganan Kasus Flu Burung Tim Pasukan Gerak Cepat (PGC) yang terdiri dari anggota Polisi dan TNI bersiap melakukan sterilisasi sebuah rumah yang penghuninya kedapatan positif terjangkit virus H5N1 atau Flu burung saat simulasi penanganan kasus flu burung di Puspiptek, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (23/8/2017). (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Penyakit yang bersumber dari hewan masih menjadi perhatian Kementerian Kesehatan untuk penanganannya sehingga tidak menjadi masalah bagi kesehatan manusia.
"Penyakit yang menjadi konsern saat ini, dalam konteks zoonosis masih banyak seperti dari nyamuk, kelelawar, unggas, anjing dan lainnya," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono di Nusa Dua Bali, Senin.
Terlebih lagi penyakit flu burung dari unggas, yang hingga saat ini virusnya masih terus bermutasi, tambah Anung.
Karena itu Pemerintah Indonesia menegaskan komitmen untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran penyakit zoonosis secara global dengan menyelenggarakan Pertemuan Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis, sebagai salah satu rangkaian acara Global Health Security Agenda (GHSA) Ministerial Meeting pada 5-8 November di Nusa Dua, Bali.
Sebanyak 15 negara yang tergabung dalam Zoonotic Diseases Action Package (ZDAP) hadir membahas pencapaian dan rencana aksi implementasi 2014-2019.
Baca juga: Wabah flu burung H5N1 dilaporkan menjangkit peternakan ayam di China
Rencana aksi implementasi ini menjadi salah satu hal penting yang dicapai oleh kepemimpinan Indonesia dalam forum internasional pengendalian penyakit zoonosis.
Dalam rencana aksi tersebut beberapa hal penting disetujui bersama, termasuk dukungan masing-masing negara anggota ZDAP untuk melanjutkan penanganan penyakit zoonosis, pertukaran informasi, peningkatan kapasitas, serta komitmen jangka panjang penanganan tanggap darurat zoonosis.
Sekjen Kemenkes Oscar Primadi mengatakan dalam kegiatan tersebut akan dihadiri 635 orang terdiri dari 320 orang perwakilan dari internasional dan 315 peserta lokal.
"Masalah global terhadap kesehatan luar biasa karena itu lewat kegiatan ini kita siap menjadi tuan rumah yang baik," kata Oscar.
GHSA 2018 dijadwalkan akan dibuka oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani pada Selasa (6/11).
Baca juga: Simulasi table-top antisipasi kedaruratan penyakit zoonosis
Baca juga: YLKI sesalkan pembubaran Komisi Nasional Pengendalian Zoonosis
"Penyakit yang menjadi konsern saat ini, dalam konteks zoonosis masih banyak seperti dari nyamuk, kelelawar, unggas, anjing dan lainnya," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono di Nusa Dua Bali, Senin.
Terlebih lagi penyakit flu burung dari unggas, yang hingga saat ini virusnya masih terus bermutasi, tambah Anung.
Karena itu Pemerintah Indonesia menegaskan komitmen untuk mencegah dan menanggulangi penyebaran penyakit zoonosis secara global dengan menyelenggarakan Pertemuan Pencegahan dan Pengendalian Zoonosis, sebagai salah satu rangkaian acara Global Health Security Agenda (GHSA) Ministerial Meeting pada 5-8 November di Nusa Dua, Bali.
Sebanyak 15 negara yang tergabung dalam Zoonotic Diseases Action Package (ZDAP) hadir membahas pencapaian dan rencana aksi implementasi 2014-2019.
Baca juga: Wabah flu burung H5N1 dilaporkan menjangkit peternakan ayam di China
Rencana aksi implementasi ini menjadi salah satu hal penting yang dicapai oleh kepemimpinan Indonesia dalam forum internasional pengendalian penyakit zoonosis.
Dalam rencana aksi tersebut beberapa hal penting disetujui bersama, termasuk dukungan masing-masing negara anggota ZDAP untuk melanjutkan penanganan penyakit zoonosis, pertukaran informasi, peningkatan kapasitas, serta komitmen jangka panjang penanganan tanggap darurat zoonosis.
Sekjen Kemenkes Oscar Primadi mengatakan dalam kegiatan tersebut akan dihadiri 635 orang terdiri dari 320 orang perwakilan dari internasional dan 315 peserta lokal.
"Masalah global terhadap kesehatan luar biasa karena itu lewat kegiatan ini kita siap menjadi tuan rumah yang baik," kata Oscar.
GHSA 2018 dijadwalkan akan dibuka oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani pada Selasa (6/11).
Baca juga: Simulasi table-top antisipasi kedaruratan penyakit zoonosis
Baca juga: YLKI sesalkan pembubaran Komisi Nasional Pengendalian Zoonosis
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018
Tags: