Jakarta (ANTARA News) - Di tengah kesedihan karena kehilangan anak lelaki bernama Hizkia Jorry Saroinsong dalam kecelakaan pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 610, Johan Harry Saroinsong memilih untuk bersyukur.

"Saya dan istri memilih untuk bersyukur karena semua yang dilakukan Tuhan adalah yang terbaik," kata Harry setelah penguburan jenazah Jorry di Tempat Pemakaman Umum Menteng Pulo, Jakarta Selatan, Senin.

Harry mengaku sempat merasa putus asa sewaktu belum menerima kabar mengenai penemuan jenazah Jorry. Namun rasa putus asa kemudian berubah menjadi rasa syukur setelah pengelola Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, menghubungi Harry untuk mengabarkan bahwa jenazah Jorry sudah diidentifikasi.

"Saya bersyukur ketika diberitahu bahwa jenazah Jorry teridentifikasi pada hari ke tiga, dan sudah bisa dibawa pulang pada hari kelima," tambah Harry.

Pemakaman jenazah Jorry berjalan khusyuk dengan iringan doa dari keluarga, kerabat dekat dan teman-temannya dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Namun isak tangis keluarga dan kerabat Jorry tak terbendung ketika peti mati diturunkan dan perlahan dikuburkan oleh petugas pemakaman.

Ibu Jorry, Sila Fenita, mengucapkan terima kasih atas kehadiran rekan dan keluarga Jorry di pemakaman.

Hizkia Jorry Saroinsong merupakan satu dari tiga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jenazahnya teridentifikasi pada 2 November. Setelah berhasil diidentifikasi, jenazah Jorry dibawa ke Rumah Duka RS PGI Cikini, Jakarta Pusat, untuk kemudian dikuburkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan.

Baca juga:
Hizkia Jorry pergi bersama cita-cita besarnya
Keberhasilan mengidentifikasi Hizkia dinilai mukjizat