Jakarta, (ANTARA News) - Perusahaan properti nasional PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) melaporan laba bersih pada kuartal III-2018 sebesar Rp2,90 triliun atau melambung 593 persen dari periode yang sama tahun 2017.

Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk Simon Subiyanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin mengungkapkan, kinerja pada kuartal ketiga 2018 memang kurang memenuhi harapan perseroan karena pasar properti di Indonesia melemah. "Namun melalui proyek Meikarta, Lippo Cikarang memiliki proyek yang berkesinambungan untuk pertumbuhan dimasa depan, "katanya.

Perusahaan juga telah menyerahkan dua menara perumahan Meikarta CBD yaitu, Irvine dan Westwood, secara fisik kepada pelanggan untuk total 863 unit apartemen dengan nilai Rp709 miliar yang mana masing-masing tower mempunyai ketinggian 42 lantai dan merupakan bagian dari 84 tower pertama di kawasan Meikarta. Tahap kedua berikutnya adalah 28 gedung apartemen dengan ketinggian 32 sampai 42 lantai.

Disebutkan pula perusahaan melaporkan total pendapatan sebesar Rp1,84 triliun meningkat sebesar 50 persen dari periode yang sama tahun 2017, Laba Kotor Rp1,05 triliun, naik 102 persen. Adapun laba bersih pada kuartal ketiga lalu terutama yang berasal dari penjualan saham anak perusahaan LPCK, PT Mahkota Sentosa Utama atau MSU, pengembang Meikarta, sebesar Rp2,35 triliun.

Seperti diberitakan sebelumnya, Lippo Group telah melibatkan sejumlah investor internasional untuk menggarap proyek Meikarta. Kerjasama ini membuat proyek tersebut dapat berlanjut dengan baik, karena telah didukung oleh investor global, namun di sisi lain beban perusahaan berkurang seperti disebutkan dalan laporan keuangan bahwa biaya iklan dan proyek Meikarta tak lagi dicatat sebagai konsolidasi perseroan sejak Juni 2018.

Selama kuartal ketiga, Lippo Cikarang mencatat pendapatan dari Rumah Hunian dan Apartemen mencapai Rp717 miliar turun 24 persen dari periode yang sama 2017. Nilai itu menyumbang sebanyak 39 persen dari total pendapatan, sementara pendapatan dari Industri dan Komersial tercatat sebesar Rp875 miliar, yang berkontribusi 48 persen terhadap total pendapatan.

Kinerja di kuartal tiga tersebut mendapat respon positif dari pasar hal itu terlihat harga sama emiten berkode LPCK ini mulai membaik, naik 28 persen ke level 1,540 rupiah per lembar pada Jumat (2/11) dari posisi terendah sepanjang tahun Rp1,200 pada 16 Oktober lalu.



Baca juga: Lippo Cikarang catat kenaikan pendapatan 37 persen
Baca juga: Lippo Cikarang berhasil tingkatkan pendapatan