Awal pekan rupiah menguat jadi Rp14.955, ini penyebabnya
5 November 2018 10:21 WIB
Ilustrasi: Petugas menghitung mata uang rupiah pecahan Rp100.000 di tempat penukaran mata uang asing di Jakarta (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan pagi ini menguat sebesar 26 poin menjadi Rp14.955 dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.981 per dolar AS.
"Kurs rupiah bergerak menguat menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi triwulan ketiga 2018 yang diperkirakan tumbuh 5,20 persen (year on year)," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, meski pertumbuhan ekonomi diperkirakan melambat dibandingkan periode sebelumnya, namun masih cukup kuat menjaga kepercayaan pelaku pasar terhadap ekonomi nasional.
"Ekspektasi positif investor terhadap ekonomi Indonesia masih kuat," katanya.
Baca juga: BI: Penguatan rupiah karena membaiknya situasi pasar keuangan
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan mata uang rupiah melanjutkan apresiasi terhadap dolar AS. Sentimen mengenai inflasi yang dianggap stabil masih memberikan sentimen positif pada rupiah.
"Kali ini rupiah juga mendapat sentimen positif dari Bank Indonesia yang menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih solid dan telah menyiapkan sejumlah antisipasi untuk menghadapi gejolak ekonomi global," katanya.
Ia memprediksi mata uang rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.935-Rp14.965 per dolar AS pada awal pekan ini (5/11). Masih adanya sentimen positif dari dalam negeri diharapkan dapat mempertahankan posisi rupiah di area positif.
Baca juga: Pergerakan IHSG bervariasi disusul aksi beli dampak Morgan Stanley
Baca juga: Kurs Yuan menguat jadi 6,8976 terhadap dolar AS
Baca juga: Kurs dolar AS diperdagangkan di paruh bawah 113 yen
"Kurs rupiah bergerak menguat menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi triwulan ketiga 2018 yang diperkirakan tumbuh 5,20 persen (year on year)," kata Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail, di Jakarta, Senin.
Menurut dia, meski pertumbuhan ekonomi diperkirakan melambat dibandingkan periode sebelumnya, namun masih cukup kuat menjaga kepercayaan pelaku pasar terhadap ekonomi nasional.
"Ekspektasi positif investor terhadap ekonomi Indonesia masih kuat," katanya.
Baca juga: BI: Penguatan rupiah karena membaiknya situasi pasar keuangan
Analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan mata uang rupiah melanjutkan apresiasi terhadap dolar AS. Sentimen mengenai inflasi yang dianggap stabil masih memberikan sentimen positif pada rupiah.
"Kali ini rupiah juga mendapat sentimen positif dari Bank Indonesia yang menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih solid dan telah menyiapkan sejumlah antisipasi untuk menghadapi gejolak ekonomi global," katanya.
Ia memprediksi mata uang rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.935-Rp14.965 per dolar AS pada awal pekan ini (5/11). Masih adanya sentimen positif dari dalam negeri diharapkan dapat mempertahankan posisi rupiah di area positif.
Baca juga: Pergerakan IHSG bervariasi disusul aksi beli dampak Morgan Stanley
Baca juga: Kurs Yuan menguat jadi 6,8976 terhadap dolar AS
Baca juga: Kurs dolar AS diperdagangkan di paruh bawah 113 yen
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018
Tags: