Tim SAR fokus angkat korban Lion Air
4 November 2018 20:51 WIB
Petugas Basarnas mengevakuasi puing-puing pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 ke Kapal KN Sar Sadewa, di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, Sabtu (3/11). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.
Jakarta (Antara) - Tim SAR gabungan pada hari operasi ke delapan besok akan fokus mengangkat jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang masih berada di dasar laut.
"Tadi kami melihat di area sekitar 250 meter pencarian masih banyak bagian tubuh jenazah yang ada di bawah. Kami lihat itu setelah mengerahkan ROV," ujar Kepala Deputi Bidang Operasi Basarnas Nugroho Budi Wiryanto dalam konferensi pers di dermaga JICT II Tanjung Priok Jakarta, Minggu.
Dengan temuan baru tersebut, maka tim SAR gabungan besok akan mengubah fokus operasi menjadi evakuasi korban yang masih berada di laut.
Sementara untuk fokus pencarian salah satu bagian kotak hitam yaitu Cockpit Voice Recorder (CVR) akan dilanjutkan usai proses evakuasi jenazah dirasa cukup.
"Area evakuasi akan fokus ke arah 250 meter itu, kami akan konsentrasi pada korban. Setelah itu baru fokus ke pencarian CVR," katanya menerangkan.
Sedangkan bagian kotak hitam lainnya, yaitu Flight Data Recorder (FDR), sudah berhasil ditemukan pada hari Kamis dan telah diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi.
Dalam pencarian di hari Minggu, Nugroho beserta Kepala Basarnas Muhammad Syaugi juga melakukan pemantauan langsung di lokasi pencarian guna memastikan operasi berjalan dengan lancar dan terkoordinir.
Sebanyak 33 kantong jenazah juga berhasil dikumpulkan tim SAR gabungan dalam operasi hari ini, dan semuanya telah diantar ke posko terpadu di dermaga JICT II.
Jumlah itu menambah pengumpulan hingga hari ke tujuh evakuasi menjadi 138 kantong jenazah.
Baca juga: Basarnas masih temukan banyak bagian jenazah di Laut
Baca juga: Korban Lion Air JT 610 Verian berencana dibawa ke Bangka Belitung
Baca juga: Enam dari tujuh jenazah korban Lion Air diserahkan pada keluarga
"Tadi kami melihat di area sekitar 250 meter pencarian masih banyak bagian tubuh jenazah yang ada di bawah. Kami lihat itu setelah mengerahkan ROV," ujar Kepala Deputi Bidang Operasi Basarnas Nugroho Budi Wiryanto dalam konferensi pers di dermaga JICT II Tanjung Priok Jakarta, Minggu.
Dengan temuan baru tersebut, maka tim SAR gabungan besok akan mengubah fokus operasi menjadi evakuasi korban yang masih berada di laut.
Sementara untuk fokus pencarian salah satu bagian kotak hitam yaitu Cockpit Voice Recorder (CVR) akan dilanjutkan usai proses evakuasi jenazah dirasa cukup.
"Area evakuasi akan fokus ke arah 250 meter itu, kami akan konsentrasi pada korban. Setelah itu baru fokus ke pencarian CVR," katanya menerangkan.
Sedangkan bagian kotak hitam lainnya, yaitu Flight Data Recorder (FDR), sudah berhasil ditemukan pada hari Kamis dan telah diserahkan ke Komite Nasional Keselamatan Transportasi.
Dalam pencarian di hari Minggu, Nugroho beserta Kepala Basarnas Muhammad Syaugi juga melakukan pemantauan langsung di lokasi pencarian guna memastikan operasi berjalan dengan lancar dan terkoordinir.
Sebanyak 33 kantong jenazah juga berhasil dikumpulkan tim SAR gabungan dalam operasi hari ini, dan semuanya telah diantar ke posko terpadu di dermaga JICT II.
Jumlah itu menambah pengumpulan hingga hari ke tujuh evakuasi menjadi 138 kantong jenazah.
Baca juga: Basarnas masih temukan banyak bagian jenazah di Laut
Baca juga: Korban Lion Air JT 610 Verian berencana dibawa ke Bangka Belitung
Baca juga: Enam dari tujuh jenazah korban Lion Air diserahkan pada keluarga
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2018
Tags: