"“Wajah pelayanan publik Dinas Dukcapil akan diwakili pertama kali oleh bagian customer service ini," kata Ketua Ketua II IKI Saifullah Ma’shum saat membuka acara pelatihan di Hotel Le Semar, Serang, Banten, dalam siaran pers.
Ma' shum menyatakan kegembiraannya atas pelatihan tersebut, apalagi IKI sudah lama merancang kegiatan tersebut.
Menurut Ma’shum, awalnya pihak Dinas Dukcapil tidak merespon kegiatan ini karena dianggap tidak mendesak. "Karena dinilai selama ini tidak ada persoalan dengan pelayanan publik yang dijalankan oleh Dukcapil," katanya.
Menghadapi situasi ini, IKI tidak tinggal diam. IKI bersama para relawan IKI terus menjalin komunikasi, dan secara bertahap meyakinkan pihak Dukcapil tentang pentingnya meningkatkan kapasitas petugas customer service.
Menurut Ma’shum, urgensi dari pelatihan ini juga muncul dari rekomendasi hasil penelitian terhadap beberapa Dinas Dukcapil di wilayah Banten dan Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh IKI bekerjasama dengan Litbang Kompas, beberapa waktu silam. “Ditemukan sejumlah masalah pada titik ini,” tuturnya.
Selama pelatihan, ia menilai antusiasme peserta besar. Sejak sesi pembukaan sampai selesai semua peserta hadir.
Trainer Kartiko Adi Pramono cukup berhasil merangsang keikutsertaan peserta secara total pada acara ini.
Melalui diskusi kecil antarpeserta yang diselingi dengan permainan simulasi, para petugas customer service ini secara jujur mengungkapkan hal-ihwal pelayanan publik yang selama ini dijalankan, dengan sisi plus dan minusnya.
Peserta pelatihan tersebut sekitar 40 orang, setiap Dinas Dukcapil di tingkat kabupaten/kota di Banten masing-masing mengirimkan empat petugas costumer servicenya.
Acara pelatihan ini dipandu oleh peneliti utama IKI, Swandy Sihotang, dan dihadiri juga oleh peneliti IKI utama lain, Prasetyadji dan Eddy Setiawan.