Mataram (ANTARA News) - Ratusan warga Ahmadinyah NTB, yang saat ini masih tinggal dipengungsian setelah rumah dan harta benda mereka habis terbakar massa, mengharapkan perhatian pemerintah terlebih dengan kedatangan Wapres Jusuf Kalla di Mataram. "Kunjungan kerja Wapres Jusuf Kalla di Mataram hendaknya tidak semata-mata hanya serimonial belaka, tetapi dapat menuntaskan berbagai masalah di daerah ini, termasuk pengungsi Ahmadiyah," kata pengurus Ahmdiyah NTB, Syaiful kepada wartawan di Mataram, Jumat. Dikatakan, pengungsi Ahmadiyah sudah bertahun-tahun terpaksa harus mengungsi, sementara perhatian pemerintah menuntaskan permasalahan itu nyaris tidak memberikan solusi. Sangat ironis bila Wapres dalam kunjungan ke Mataram menghabiskan dana ratusan juta rupiah, sementara masyarakat NTB yang menganut faham Ahmadiyah terpaksa mengungsi dikampungnya sendiri dan harus hidup serba kekurangan. "Kami jemaah Ahmadiyah yang dilahirkan di daerah ini terpaksa harus menempati lokasi pengungsian tanpa ada keputusan pemerintah yang melindungi warga negaranya sendiri," katanya. Dikatakan, pihaknya bukan tidak memiliki lahan dan rumah, tetapi pemerintah di daerah belum mengambil keputusan yang diharapkan menjadi solusi atas pemahaman yang keliru selama ini. "Jemaah Ahmadiyah sebagai ummat Allah memiliki hak hidup di daerah itu seperti halnya dengan warga negara Indonesia lainnya, kami sudah berulangkali meminta izin dipulangkan ke lahan kami yang dirusak masa beberapa tahun lalu," katanya. Menjawab pertanyaan wartawan, Syaiful menyatakan, pihaknya telah berulangkali menyampaikan bahwa selama ini terjadi pemahaman yang keliru terhadap jemaah Ahmadiyah. Untuk mengurangi pemahaman yang keliru tersebut, pihaknya sudah sering bersilahturahmi dengan beberapa pemuka agama dan masyarakat namun hasilnya belum tampak, katanya.(*)