Kapal Polair bawa kantong jenazah ke-77
3 November 2018 18:08 WIB
Arsip Petugas membawa kantong jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (2/11/2018). Dengan tambahan dua kantong jenazah tersebut maka total hingga hari kelima jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 menjadi 67 kantong jenazah. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/foc.
Jakarta (ANTARA News) - Kapal Pipit 3003 milik satuan Polisi Air Baharkam pada Sabtu sore menurunkan satu kantong jenazah ke-77 dalam pencarian korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang sudah memasuki hari ke enam.
"Kami menemukan satu bagian tubuh korban, dan satu serpihan," kata Komandan Kapal Pipit Agung Pribadi usai menurunkan kantong jenazah di dermaga JICT II Tanjung Priok Jakarta, Sabtu.
Berdasarkan informasi yang ia berikan, temuan tersebut didapat dari dasar laut berkedalaman sekitar 30 meter dan diangkat oleh penyelam Polair Baharkam.
Dalam misi pencarian hari ini, Polair Baharkam menerjunkan sekitar 13 penyelam yang beroperasi tidak jauh dari titik jatuh pesawat bertipe Boeing 737 Max 8 tersebut.
"Kalau temuan korban semakin ke sini semakin sedikit, tapi kalau setiap kami menemukan ya kami angkat," pungkas Agung menambahkan.
Hingga hari ke enam proses pencarian dan evakuasi Lion Air JT 610 di perairan Utara Tanjung Karawang, Jawa Barat, tim SAR gabungan baru menemukan salah satu bagian kotak hitam yaitu Flight Data Recorder (FDR) pada hari Kamis.
FDR berfungsi merekam data teknis penerbangan selama 25 jam terakhir seperti ketinggian, kecepatan, hingga mencatat kinerja pranata avionik di pesawat.
Sementara untuk Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merekam aktivitas komunikasi pilot, co-pilot, menara pengawas dan suara di kokpit hingga kini masih dalam pencarian tim penyelam gabungan.
Baik FDR dan CVR memiliki fitur pemancar sinyal yang ditangkap oleh perangkat pencari dalam bentuk bunyi ping, yang kemudian ditelusuri arah bunyi tersebut oleh penyelam atau Remote Operating Vehicle (ROV).
"Kami menemukan satu bagian tubuh korban, dan satu serpihan," kata Komandan Kapal Pipit Agung Pribadi usai menurunkan kantong jenazah di dermaga JICT II Tanjung Priok Jakarta, Sabtu.
Berdasarkan informasi yang ia berikan, temuan tersebut didapat dari dasar laut berkedalaman sekitar 30 meter dan diangkat oleh penyelam Polair Baharkam.
Dalam misi pencarian hari ini, Polair Baharkam menerjunkan sekitar 13 penyelam yang beroperasi tidak jauh dari titik jatuh pesawat bertipe Boeing 737 Max 8 tersebut.
"Kalau temuan korban semakin ke sini semakin sedikit, tapi kalau setiap kami menemukan ya kami angkat," pungkas Agung menambahkan.
Hingga hari ke enam proses pencarian dan evakuasi Lion Air JT 610 di perairan Utara Tanjung Karawang, Jawa Barat, tim SAR gabungan baru menemukan salah satu bagian kotak hitam yaitu Flight Data Recorder (FDR) pada hari Kamis.
FDR berfungsi merekam data teknis penerbangan selama 25 jam terakhir seperti ketinggian, kecepatan, hingga mencatat kinerja pranata avionik di pesawat.
Sementara untuk Cockpit Voice Recorder (CVR) yang merekam aktivitas komunikasi pilot, co-pilot, menara pengawas dan suara di kokpit hingga kini masih dalam pencarian tim penyelam gabungan.
Baik FDR dan CVR memiliki fitur pemancar sinyal yang ditangkap oleh perangkat pencari dalam bentuk bunyi ping, yang kemudian ditelusuri arah bunyi tersebut oleh penyelam atau Remote Operating Vehicle (ROV).
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: