Tiga korban Lion Air JT 610 teridentifikasi
2 November 2018 21:09 WIB
Kepala Laboratorium DNA Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Mabes Polri Komisaris Besar Polisi Putut Cahyo Widodo mengatakan hasil pemeriksaan DNA penumpang Lion Air JT 610 kemungkinan akan keluar pada Minggu. (Antaranews/Devi Nindy)
Jakarta (ANTARA News) - Tiga korban kecelakaan Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Tanjungpakis Kabupaten Karawang, Jawa Barat, berhasil teridentifikasi oleh tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System atau Identifikasi TKP (INAFIS), Jumat.
Tiga korban teridentifikasi tersebut, hasil dari pemeriksaan pada 67 kantung jenazah yang tiba di Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto, sejak Senin (29/10).
"Hari ini berhasil teridentifikasi tiga korban kecelakaan Lion Air JT 610 atas nama Chandra Kirana, Monni dan Hizkia Jorry Saroinsong, hasil dari pemeriksaan pada 67 kantung jenazah yang berisi potongan tubuh dan telah melalui sidang rekonsiliasi," kata Kepala Rumah Sakit Polri, Kombes Pol Musyafak, saat konferensi pers di RS Polri Raden Said Sukanto, Jakarta Timur, Jumat petang.
Berdasarkan keterangan dari kepolisian, korban Lion Air JT 610 yang berhasil teridentifikasi hari ini, hasil dari rekonsiliasi post mortem dari jenazah korban dan data antortem dari keluarga dari pihak lainnya antara lain data primer sidik jari, susunan gigi dan DNA, ditambah data sekunder adalah tanda medis, contoh tato, bekas operasi dan properti yang dibawa.
Baca juga: Tim Inafis identifikasi 38 sidik jari korban Lion Air
Chandra yang berusia 29 tahun berjenis kelamin laki-laki berdomisili di Kabupaten Pawi Sumatera Selatan, berhasil teridentifikasi dari sepatu "sneaker" putih kaki kanan yang dicocokan dengan rekaman cctv Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten sebelum pesawat nahas tersebut berangkat.
Lalu, Monni berusia 41 tahun berjenis kelamin wanita berdomisili di Jalan Kartini, Sawah Besar, Jakarta, berhasil teridentifikasi dari tato di bagian punggung kanannya yang dicocokan dengan pembuat tato bersangkutan.
Sementara Hizkia yang berusia 23 tahun berjenis kelamin laki-laki berdomisili di Jalan Kramat V, Senen, Jakarta, berhasil teridentifikasi lewat sidik jari jempol, telunjuk dan kelingking tangan kanan yang langsung disamakan dengan sistem KTP Elektronik.
"Ada dua mesin yang berbeda yang kami lakukan cek atas data KTP elektronik, dan keduanya menyebutkan data yang sama," kata Kapus INAFIS Brigjen Pol Hudi Suryanto di lokasi yang sama.
Dengan teridentifikasinya tiga korban lagi Jumat ini, sudah ada empat jenazah korban kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610 yang teridentifikasi setelah sebelumnya Jannatun Cintya Dewi juga berhasil teridentifikasi pada Rabu (31/10).
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang, mengalami kecelakaan dan jatuh di perairan Tanjungpakis Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10), setelah sebelumnya hilang kontak sejak pukul 06:33 WIB.
Pesawat nahas Lion Air JT 610 itu sendiri, dikabarkan membawa 180 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua pilot dan enam awak pesawat.
Baca juga: Keluarga korban JT 610 didampingi "family asistant"
Baca juga: Crisis center Pangkalpinang siap sambut jenazah
Tiga korban teridentifikasi tersebut, hasil dari pemeriksaan pada 67 kantung jenazah yang tiba di Rumah Sakit Polri Raden Said Sukanto, sejak Senin (29/10).
"Hari ini berhasil teridentifikasi tiga korban kecelakaan Lion Air JT 610 atas nama Chandra Kirana, Monni dan Hizkia Jorry Saroinsong, hasil dari pemeriksaan pada 67 kantung jenazah yang berisi potongan tubuh dan telah melalui sidang rekonsiliasi," kata Kepala Rumah Sakit Polri, Kombes Pol Musyafak, saat konferensi pers di RS Polri Raden Said Sukanto, Jakarta Timur, Jumat petang.
Berdasarkan keterangan dari kepolisian, korban Lion Air JT 610 yang berhasil teridentifikasi hari ini, hasil dari rekonsiliasi post mortem dari jenazah korban dan data antortem dari keluarga dari pihak lainnya antara lain data primer sidik jari, susunan gigi dan DNA, ditambah data sekunder adalah tanda medis, contoh tato, bekas operasi dan properti yang dibawa.
Baca juga: Tim Inafis identifikasi 38 sidik jari korban Lion Air
Chandra yang berusia 29 tahun berjenis kelamin laki-laki berdomisili di Kabupaten Pawi Sumatera Selatan, berhasil teridentifikasi dari sepatu "sneaker" putih kaki kanan yang dicocokan dengan rekaman cctv Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten sebelum pesawat nahas tersebut berangkat.
Lalu, Monni berusia 41 tahun berjenis kelamin wanita berdomisili di Jalan Kartini, Sawah Besar, Jakarta, berhasil teridentifikasi dari tato di bagian punggung kanannya yang dicocokan dengan pembuat tato bersangkutan.
Sementara Hizkia yang berusia 23 tahun berjenis kelamin laki-laki berdomisili di Jalan Kramat V, Senen, Jakarta, berhasil teridentifikasi lewat sidik jari jempol, telunjuk dan kelingking tangan kanan yang langsung disamakan dengan sistem KTP Elektronik.
"Ada dua mesin yang berbeda yang kami lakukan cek atas data KTP elektronik, dan keduanya menyebutkan data yang sama," kata Kapus INAFIS Brigjen Pol Hudi Suryanto di lokasi yang sama.
Dengan teridentifikasinya tiga korban lagi Jumat ini, sudah ada empat jenazah korban kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610 yang teridentifikasi setelah sebelumnya Jannatun Cintya Dewi juga berhasil teridentifikasi pada Rabu (31/10).
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang, mengalami kecelakaan dan jatuh di perairan Tanjungpakis Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10), setelah sebelumnya hilang kontak sejak pukul 06:33 WIB.
Pesawat nahas Lion Air JT 610 itu sendiri, dikabarkan membawa 180 penumpang dewasa, satu penumpang anak-anak dan dua bayi dengan dua pilot dan enam awak pesawat.
Baca juga: Keluarga korban JT 610 didampingi "family asistant"
Baca juga: Crisis center Pangkalpinang siap sambut jenazah
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018
Tags: