Kota pintar Kendal unggulkan tiga aplikasi digital
2 November 2018 18:54 WIB
Bupati Kendal Mirna Annisa berbicara di depan para pengusaha China di Wisma Indonesia KBRI Beijing, Selasa (24/7/2018) malam. Kunjungan Bupati Kendal mendampingi Wagub Jateng Heru Sudjatmoko di tengah perang dagang Cina-AS itu dimanfaatkan untuk mengajak para pengusaha Cina berinvestasi di daerahnya dengan jaminan kemudahan proses periziinan dan insentif pajak. (ANTARA /M. Irfan Ilmie)
Oleh Nur Istibsaroh dan Achmad Zaenal M
Kendal, Jateng (ANTARA News) - Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, sebagai salah satu kota pintar (smart city) di Indonesia mengunggulkan tiga aplikasi digital layanan publik, yakni aplikasi Unit Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik (UP4), Poskamling Pintar, dan Public Service Center (PSC)119 Siaga.
Wakil Bupati Kendal Masrur Masykur pada bimbingan teknis di eks Gedung Korpri setempat, Jumat, menyatakan ketiga aplikasi tersebut masing-masing digagasi oleh Dinas Kominfo, Satpol PP Damkar, dan Dinas Kesehatan.
Bimbingan teknis tersebut dihadiri Sekda Kendal Moh. Toha, Plt. Kepala Dinas Kominfo Ferynando Rad Bonay, pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, dan akademisi.
Bimbingan teknis telah empat kali dilaksanakan. Sebelumnya telah dilaksanakan pada Juni 2018. Usai bimtek, dilanjutkan dengan peluncuran laman kota pintar Kabupaten Kendal dengan alamat smartcity.kendalkab.go.id.
Dalam kesempatan tersebut Masrur Masykur mewakili Bupati Kendal Mirna Anissa menjelaskan bahwa Pemkab Kendal telah menyusun rencana induk kota pintar untuk jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (5 tahun), dan jangka panjang (10 tahun), yang dijadwalkan pada 12 Desember 2018 dipaparkan di Kementerian Kominfo.
Guna menuju Kabupaten Kendal sebagai salah satu kota pintar di Indonesia, telah diselenggarakan bimtek sebanyak empat kali sesuai dengan ketentuan, mulai dari Juni hingga November 2018.?
"Apa yang telah kita capai dalam tahapan 'smart city' ini bukan merupakan tujuan akhir, melainkan menjadi fondasi awal pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Kendal," katanya.
Melalui kota pintar, lanjutnya, Pemkab Kendal, masyarakat, dan semua pihak di Kabupaten Kendal membangun komitmen untuk mewujudkan cita-cita luhur membangun Kabupaten Kendal yang andal.
"Dari progres 'smart city' tersebut, Pemkab Kendal terus berbenah dan menghadirkan pelayanan publik yang makin baik dan cepat berbasis 'online' sehingga apa yang menjadi kebutuhan masyarakat segera bisa terpenuhi dan permasalahan yang ada relatif cepat terselesaikan," katanya.
Wakil Bupati juga mengharapkan pemerintah pusat senantiasa memberikan bimbingan dan pendampingan secara yuridis sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kabupaten Kendal yang makin dinamis.
Dalam kesempatan sama, akademisi UGM Dr Rini Rahmawati menambahkan sudah ada peninjauan ke lapangan terkait dengan tiga aplikasi yang diajukan Pemkab Kendal sebagai unggulan.
Ketiga aplikasi tersebut mampu mengintegrasikan data dan diharapkan dapat diintegrasikan (bridging) antar-OPD.
Terkait program, Rini berharap tidak terlepas dari RPJMD yang telah disusun dan harus dilakukan publikasi ke ruang publik agar masyarakat memahami seluruh aplikasi kota pintar tersebut.
Hasil Bimbingan teknis, dicatat dari tahap pertama hingga ketiga pelaksanaan, sudah ada 90 usulan dan hasil kajian tim, sebanyak 87 program sudah masuk dalam rencana induk.
Baca juga: "Fashion city" akan dibangun di Kendal
Baca juga: Pengembang aplikasi lokal ditantang wujudkan Kota Pintar
Kendal, Jateng (ANTARA News) - Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, sebagai salah satu kota pintar (smart city) di Indonesia mengunggulkan tiga aplikasi digital layanan publik, yakni aplikasi Unit Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik (UP4), Poskamling Pintar, dan Public Service Center (PSC)119 Siaga.
Wakil Bupati Kendal Masrur Masykur pada bimbingan teknis di eks Gedung Korpri setempat, Jumat, menyatakan ketiga aplikasi tersebut masing-masing digagasi oleh Dinas Kominfo, Satpol PP Damkar, dan Dinas Kesehatan.
Bimbingan teknis tersebut dihadiri Sekda Kendal Moh. Toha, Plt. Kepala Dinas Kominfo Ferynando Rad Bonay, pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, dan akademisi.
Bimbingan teknis telah empat kali dilaksanakan. Sebelumnya telah dilaksanakan pada Juni 2018. Usai bimtek, dilanjutkan dengan peluncuran laman kota pintar Kabupaten Kendal dengan alamat smartcity.kendalkab.go.id.
Dalam kesempatan tersebut Masrur Masykur mewakili Bupati Kendal Mirna Anissa menjelaskan bahwa Pemkab Kendal telah menyusun rencana induk kota pintar untuk jangka pendek (1 tahun), jangka menengah (5 tahun), dan jangka panjang (10 tahun), yang dijadwalkan pada 12 Desember 2018 dipaparkan di Kementerian Kominfo.
Guna menuju Kabupaten Kendal sebagai salah satu kota pintar di Indonesia, telah diselenggarakan bimtek sebanyak empat kali sesuai dengan ketentuan, mulai dari Juni hingga November 2018.?
"Apa yang telah kita capai dalam tahapan 'smart city' ini bukan merupakan tujuan akhir, melainkan menjadi fondasi awal pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Kendal," katanya.
Melalui kota pintar, lanjutnya, Pemkab Kendal, masyarakat, dan semua pihak di Kabupaten Kendal membangun komitmen untuk mewujudkan cita-cita luhur membangun Kabupaten Kendal yang andal.
"Dari progres 'smart city' tersebut, Pemkab Kendal terus berbenah dan menghadirkan pelayanan publik yang makin baik dan cepat berbasis 'online' sehingga apa yang menjadi kebutuhan masyarakat segera bisa terpenuhi dan permasalahan yang ada relatif cepat terselesaikan," katanya.
Wakil Bupati juga mengharapkan pemerintah pusat senantiasa memberikan bimbingan dan pendampingan secara yuridis sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kabupaten Kendal yang makin dinamis.
Dalam kesempatan sama, akademisi UGM Dr Rini Rahmawati menambahkan sudah ada peninjauan ke lapangan terkait dengan tiga aplikasi yang diajukan Pemkab Kendal sebagai unggulan.
Ketiga aplikasi tersebut mampu mengintegrasikan data dan diharapkan dapat diintegrasikan (bridging) antar-OPD.
Terkait program, Rini berharap tidak terlepas dari RPJMD yang telah disusun dan harus dilakukan publikasi ke ruang publik agar masyarakat memahami seluruh aplikasi kota pintar tersebut.
Hasil Bimbingan teknis, dicatat dari tahap pertama hingga ketiga pelaksanaan, sudah ada 90 usulan dan hasil kajian tim, sebanyak 87 program sudah masuk dalam rencana induk.
Baca juga: "Fashion city" akan dibangun di Kendal
Baca juga: Pengembang aplikasi lokal ditantang wujudkan Kota Pintar
Pewarta: Nur Istibsaroh dan Achmad Zaenal M
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018
Tags: