15 kecamatan di Cirebon krisis air bersih
2 November 2018 17:15 WIB
Seorang petugas PMI membagikan air bersih kepada warga di Desa Purwajaya, Kec. Krangkeng, Kab. Indramayu, Jabar, Jumat (12/10). Warga di sekitar wilayah timur Indramayu hingga perbatasan Kabupaten Cirebon, mengalami kesulitan mendapatkan air bersih karena sumur dan sumber mata air lainnya mengering sejak musim kemarau. (FOTO ANTARA/Dedhez Anggara)
Cirebon (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon menyatakan ada 15 kecamatan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, yang mengalami krisis air bersih sehingga mendapat bantuan pasokan air bersih dari PDAM untuk memenuhi kebutuhan air minum dan memasak.
Koordinator Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Faozan di Cirebon, Jumat, mengatakan krisis air bersih diakibatkan kemarau bekepanjangan sehingga banyak sungai dan sumur yang menjadi sumber air bersih mulai mengering.
"BPBD yang bekerja sama dengan PDAM Kabupaten Cirebon, menyalurkan berupa air bersih ke desa-desa yang membutuhkan. Pemerintah Desa terlebih dahulu, mengajukan permohonan," katanya.
Baca juga: Tiga desa di Cirebon diprediksi tak bertemu hujan lebih dari 80 hari
Ia mengungkapkan, setiap hari ada satu sampai dua tangki air bersih bergerak membagikan air bersih ke desa-desa yang membutuhkan. "Ada desa yang full krisis air bersih, ada yang hanya beberapa blok yang mengalami kriris air bersih, kita lihat dulu kondisinya sebelum pembagian," tuturnya.
Sementara Prakirawan cuaca BMKG Stasiun Jatiwangi Majalengka, Ahmad Faa Izyn mengatakan saat ini sudah masuk masa transisi atau pancaroba, dari musim kemarau ke musim hujan.
Dan dalam beberapa hari ke depan, tutur Faiz, akan ada hujan lebat disertai petir. "Diprediksi November ini musim hujan," ujarnya.
"Kami mengimbau agar masyarakat waspada adanya potensi hujan lebat dengan durasi singkat yang disertai angin dan petir jelang sore hari," kata Faiz lagi.
Baca juga: Cirebon masih berpotensi kekeringan ekstrem
Koordinator Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Faozan di Cirebon, Jumat, mengatakan krisis air bersih diakibatkan kemarau bekepanjangan sehingga banyak sungai dan sumur yang menjadi sumber air bersih mulai mengering.
"BPBD yang bekerja sama dengan PDAM Kabupaten Cirebon, menyalurkan berupa air bersih ke desa-desa yang membutuhkan. Pemerintah Desa terlebih dahulu, mengajukan permohonan," katanya.
Baca juga: Tiga desa di Cirebon diprediksi tak bertemu hujan lebih dari 80 hari
Ia mengungkapkan, setiap hari ada satu sampai dua tangki air bersih bergerak membagikan air bersih ke desa-desa yang membutuhkan. "Ada desa yang full krisis air bersih, ada yang hanya beberapa blok yang mengalami kriris air bersih, kita lihat dulu kondisinya sebelum pembagian," tuturnya.
Sementara Prakirawan cuaca BMKG Stasiun Jatiwangi Majalengka, Ahmad Faa Izyn mengatakan saat ini sudah masuk masa transisi atau pancaroba, dari musim kemarau ke musim hujan.
Dan dalam beberapa hari ke depan, tutur Faiz, akan ada hujan lebat disertai petir. "Diprediksi November ini musim hujan," ujarnya.
"Kami mengimbau agar masyarakat waspada adanya potensi hujan lebat dengan durasi singkat yang disertai angin dan petir jelang sore hari," kata Faiz lagi.
Baca juga: Cirebon masih berpotensi kekeringan ekstrem
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2018
Tags: