Jakarta (ANTARA News) - Para pedagang kaki lima meraup keuntungan lebih ketika berjualan di tengah massa Aksi Bela Tauhid di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat.
Baca juga: Wiranto temui 10 orang perwakilan Aksi 211
"Ya, lebih ramai yang beli dari biasanya," ujar seorang penjual minuman keliling, Budi di kerumunan massa.
Budi mengatakan, dirinya telah menanti di sekitar tempat demonstran berkumpul sejak pukul 10.00 WIB.
Baca juga: Pendemo cilik warnai Aksi Bela Tauhid
Selain itu, pedagang bakso keliling bernama Mirwah mengaku bakso yang dijualnya kisaran Rp10 ribu itu cukup banyak diminati massa peserta unjuk rasa.
Banyak pedagang kaki lima memanfaatkan momen untuk berjualan, mereka ramai-ramai mendorong gerobak dan mengayuh sepeda dari arah Istiqlal menuju Patung Kuda.
Baca juga: Orator aksi "211" kecewa dihalau polisi
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menyiagakan personel untuk mengamankan Aksi Bela Tauhid lanjutan di Istana Kepresidenan Jakarta Pusat.
"Ada 12.000 lebih personel yang akan mengamankan aksi besok," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono.
Baca juga: Polisi berpeci putih kawal Aksi Bela Tauhid
Berdasarkan informasi, Aksi Bela Tauhid lanjutan itu akan diawali shalat jumat di Masjid Istiqlal kemudian beranjak menuju Istana Kepresidenan untuk menyampaikan aspirasi.
Namun, petugas keamanan memasang kawat duri untuk mencegah massa berdemo menuju Istana Presiden.
Unjuk rasa bertujuan untuk menuntut agar pemerintah mengakui ada pembakaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid pada Hari Santri Nasional (HSN) di Garut, Jawa Barat, dan meminta aparat penegak hukum menindak aktor intelektual insiden tersebut.
Metropolitan
PKL raup keuntungan selama aksi bela tauhid
2 November 2018 16:20 WIB
Pedagang kaki lima menjajakan dagangannya di aksi bela tauhid di patung kuda, Jakarta Pusat pada Jumat (2/11). (Antara/Tessa Qurrata Aini)
Pewarta: Tessa Qurrata Aini
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2018
Tags: