Tokyo (ANTARA News) - Cadangan devisa Jepang mencetak rekor tertinggi, yakni 932,16 miliar dolar AS untuk tiga bulan berturut-turut pada Agustus, terutama akibat valuasi keuntungan saham-saham dari "treasury" AS yang mendorong penurunan suku bunga, kata kementerian keuangan Jumat. Cadangan luar negeri Jepang, terbesar kedua di dunia setelah China, telah meningkat 8,44 miliar dolar sejak Juli. Imbal hasil (yield) pada obligasi pemerintah AS 10 tahun yang menjadi acuan turun menjadi 4,533 persen pada akhir Agustus dari 4,743 persen pada bulan sebelumnya. Rendahnya imbal hasil obligasi berarti naiknya harga obligasi. Jepang memiliki 785,60 miliar dolar sekuritas asing per 31 Agustus, naik dari 778,58 miliar dolar pada sebulan terdahulu, kata kementerian itu kepada Kyodo. Deposito dalam mata uang asing berada pada 125.27 miliar dolar, dibandingkan dengan 123,96 miliar dolar pada Juli. Dari deposito tersebut, 6,41 miliar dolar disimpan di bank-bank sentral asing dan di Bank for International Settlements (BIS) yang berbasis di Basel, 25,46 miliar dolar di bank-bank Jepang dan 93,40 miliar dolar di institusi keuangan asing. Jepang memiliki 16,53 miliar dolar dalam bentuk emas per akhir Agustus, naik dari 16,37 miliar pada sebulan sebelumnya. Selain itu, memiliki 1,49 miliar dolar di Dana Moneter Internasional (IMF), turun dari 1,57 miliar dolar pada Juli, dan 2,92 miliar doloar dalam bentuk `special drawing rights` (IMF), naik dari 2,89 miliar dolar. Cadangan aset lainnya sebesar 350juta dolar AS, tak berubah dari bulan sebelumnya. Cadangan devisa Jepang terdiri dari terutama sekuritas dan deposito dalam denominasi mata uang asing, posisi cadangan di IMF, SDR IMF dan emas. (*)