Pemerintah buka masa penawaran Sukuk Tabungan ST-02
1 November 2018 16:49 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers tentang RUU APBN 2019 di Jakarta, Rabu (31/10/2018). Menkeu menyatakan dalam RUU APBN 2019 pendapatan negara ditetapkan sebesar Rp2.165,1 triliun sementara belanja negara sebesar Rp2.461,1 triliun. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah mulai Kamis ini membuka masa penawaran Sukuk Tabungan seri ST-002 yang dijual melalui sistem jaringan (e-SBN) dengan target indikatif sebesar Rp1 triliun.
"Pembukaan masa penawaran ST-002 ini untuk menarik minat dari sisi ritel masyarakat umum yang ternyata sangat besar," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Kamis.
Obligasi syariah tabungan ini merupakan sukuk negara ritel yang dijual kepada investor individu secara daring dengan fitur yang telah disempurnakan.
Fitur tersebut antara lain adanya tingkat imbalan mengambang dengan "floor" sebesar 8,3 persen, minimum pembelian Rp1 juta serta maksimal pembelian Rp3 miliar.
Sebanyak 11 mitra distribusi terpilih untuk menjual ST-02 secara jaringan yaitu enam bank, satu perusahaan efek, dua perusahaan efek khusus dan dua perusahaan teknologi berbasis finansial.
Pembeli ST-02 juga akan mendapatkan Single Investor Identification (SID) dalam memesan obligasi ritel yang akan dipasarkan pada periode 1-22 November 2018.
Tenor yang ditawarkan untuk ST-02 adalah dua tahun dengan underlying aset berupa Barang Milik Negara serta proyek infrastruktur.
Sebelumnya, penerbitan sukuk tabungan seri ST-01 mencapai Rp2,6 triliun dengan jumlah investor sebanyak 11.338 orang dan rata-rata nominal investasi mencapai Rp228 juta per investor.
Penerbitan sukuk tabungan merupakan komitmen pemerintah untuk mengembangkan pasar sukuk negara atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang saat ini permintaannya sedang meningkat pesat.
Saat ini, seri sukuk negara yang sudah ditawarkan pemerintah di pasar domestik antara lain Surat Perbendaharaan Negara-Syariah (SPN-S), sukuk berbasis proyek (PBS) dan sukuk dana haji (SDHI).
Selain itu, Islamic Fixed Rate (IFR), sukuk negara ritel (SR), sukuk negara tabungan (ST) dan sukuk negara Indonesia yang diterbitkan khusus di pasar internasional dengan denominasi dolar AS.
Total penerbitan sukuk negara sejak 2008 hingga 25 Oktober 2018 mencapai Rp938,68 triliun dengan outstanding Rp645,56 triliun serta memberikan kontribusi sebanyak 18 persen dari total penerbitan Surat Berharga Negara.
Baca juga: Hasil penjualan sukuk ritel SR-010 rp8,43 triliun
"Pembukaan masa penawaran ST-002 ini untuk menarik minat dari sisi ritel masyarakat umum yang ternyata sangat besar," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Kamis.
Obligasi syariah tabungan ini merupakan sukuk negara ritel yang dijual kepada investor individu secara daring dengan fitur yang telah disempurnakan.
Fitur tersebut antara lain adanya tingkat imbalan mengambang dengan "floor" sebesar 8,3 persen, minimum pembelian Rp1 juta serta maksimal pembelian Rp3 miliar.
Sebanyak 11 mitra distribusi terpilih untuk menjual ST-02 secara jaringan yaitu enam bank, satu perusahaan efek, dua perusahaan efek khusus dan dua perusahaan teknologi berbasis finansial.
Pembeli ST-02 juga akan mendapatkan Single Investor Identification (SID) dalam memesan obligasi ritel yang akan dipasarkan pada periode 1-22 November 2018.
Tenor yang ditawarkan untuk ST-02 adalah dua tahun dengan underlying aset berupa Barang Milik Negara serta proyek infrastruktur.
Sebelumnya, penerbitan sukuk tabungan seri ST-01 mencapai Rp2,6 triliun dengan jumlah investor sebanyak 11.338 orang dan rata-rata nominal investasi mencapai Rp228 juta per investor.
Penerbitan sukuk tabungan merupakan komitmen pemerintah untuk mengembangkan pasar sukuk negara atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang saat ini permintaannya sedang meningkat pesat.
Saat ini, seri sukuk negara yang sudah ditawarkan pemerintah di pasar domestik antara lain Surat Perbendaharaan Negara-Syariah (SPN-S), sukuk berbasis proyek (PBS) dan sukuk dana haji (SDHI).
Selain itu, Islamic Fixed Rate (IFR), sukuk negara ritel (SR), sukuk negara tabungan (ST) dan sukuk negara Indonesia yang diterbitkan khusus di pasar internasional dengan denominasi dolar AS.
Total penerbitan sukuk negara sejak 2008 hingga 25 Oktober 2018 mencapai Rp938,68 triliun dengan outstanding Rp645,56 triliun serta memberikan kontribusi sebanyak 18 persen dari total penerbitan Surat Berharga Negara.
Baca juga: Hasil penjualan sukuk ritel SR-010 rp8,43 triliun
Pewarta: Satyagraha
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2018
Tags: