Produksi industri manufaktur besar-sedang tumbuh 5,04 persen
1 November 2018 13:02 WIB
Kepala Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/11/2018). (ANTARA News/Sella Panduarsa Gareta)
Jakarta (ANTARA News) - Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) pada triwulan III/2018 naik sebesar 5,04 persen (year on year/yoy) dibandingkan periode sama 2017.
"Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena naiknya produksi industri pakaian jadi, yaitu naik 23,13 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Jakarta, Kamis.
Sedangkan, industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah industri komputer, barang elektronik dan optik sebesar 22,31 persen.
Jika dibandingkan dengan triwulan II/2018 (quartal to quartal/ qtoq) pertumbuhan produksi IBS triwulan III/2018 tetap naik sebesar 4,13 persen dengan industri kendaraan bermotor, trailer dan semitrailer yang mengalami kenaikan produksi tertinggi yakni 15,11 persen.
"Sedangkan industri yang mengalami penurunan terbesar selama periode tersebut yaitu industri kulit, barang, dari kulit dan alas kaki, yaitu turun 10,62 persen," tutur Suhariyanto.
Sementara itu, provinsi yang mengalami pertumbuhan produksi IBS tertinggi adalah Aceh yaitu 48,51 persen (yoy).
Adapun provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan yakni Sumatera Selatan yaitu turun 33,71 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III-2018 (qtoq) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Lampung yaitu naik 29,53 persen.
Sementara provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi Maluku Utara, yaitu turun 18,71 persen.
Baca juga: Kemenperin catat produk industri manufaktur dominasi ekspor nasional
"Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena naiknya produksi industri pakaian jadi, yaitu naik 23,13 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Jakarta, Kamis.
Sedangkan, industri yang mengalami penurunan produksi terbesar adalah industri komputer, barang elektronik dan optik sebesar 22,31 persen.
Jika dibandingkan dengan triwulan II/2018 (quartal to quartal/ qtoq) pertumbuhan produksi IBS triwulan III/2018 tetap naik sebesar 4,13 persen dengan industri kendaraan bermotor, trailer dan semitrailer yang mengalami kenaikan produksi tertinggi yakni 15,11 persen.
"Sedangkan industri yang mengalami penurunan terbesar selama periode tersebut yaitu industri kulit, barang, dari kulit dan alas kaki, yaitu turun 10,62 persen," tutur Suhariyanto.
Sementara itu, provinsi yang mengalami pertumbuhan produksi IBS tertinggi adalah Aceh yaitu 48,51 persen (yoy).
Adapun provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan yakni Sumatera Selatan yaitu turun 33,71 persen.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan III-2018 (qtoq) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Lampung yaitu naik 29,53 persen.
Sementara provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Provinsi Maluku Utara, yaitu turun 18,71 persen.
Baca juga: Kemenperin catat produk industri manufaktur dominasi ekspor nasional
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018
Tags: