Jokowi: teknologi harus dibarengi standar moralitas tinggi
1 November 2018 12:59 WIB
Presiden Joko Widodo saat membuka pameran Indonesia Science Expo (ISE) Tahun 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Convention BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (1/11/2018) (Joko Susilo)
Serpong (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengatakan perubahan yang cepat terhadap penggunaan teknologi informasi saat ini harus dibarengi dengan standar moralitas yang semakin tinggi pula.
"Perkembangan teknologi informasi juga membawa tantangan baru dalam moralitas kemasyarakatan kita dan juga di dunia," kata Jokowi saat membuka pameran Indonesia Science Expo (ISE) Tahun 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Convention BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis.
Kepala Negara mengatakan munculnya media tanpa redaksi, membuat setiap warga bisa menjadi wartawan karena ada peristiwa dan informasi langsung dimunculkan di media sosial.
"Rapat redaksi yang dulu tertata rapi, sekarang digantikan oleh peran medsos. Benar tidaknya dan jempol atau like menjadi pemimpin redaksi sekarang ini. Semua bisa menginformasikan apapun," katanya.
Menghadapi fenomena ini, kata Jokowi, regulasi dan peraturan pemerintah tidak cukup menyelesaikan masalah, karena tidak semua bisa dipagari oleh peraturan dan regulasi.
"Yang dibutuhkan sekarang adalah standar moralitas yang semakin tinggi berbarengan penggunaan teknologi itu. Teknologi yang disalahgunakan harus dihadang oleh teknologi lain yang dipandu oleh standar moralitas yang tinggi," tegas Presiden.
Kepala Negara juga mengatakan lembaga dan institusi yang bisa menghadapi dan relevan menghadapi tantangan teknologi informasi saat ini adalah lembaga penelitian.
"Lembaga penelitian menempati peran sentral dalam kehidupan manusia beserta ekosistem kehidupannya. Berperan sentral dalam melahirkan karya-karya riset yang unggul dan berperan sentral dalam menjawab setiap tantangan jaman yang ada," katanya.
Presiden juga kembali menegaskan bahwa dalam dunia yang berubah sangat cepat, yang menjadi kata kunci adalah kecepatan dalam memenangkan kompetisi.
"Sekarang yang besar belum tentu mengalahkan yang kecil, yang kaya belum tentu mengalahkan yang miskin. Tetapi yang cepatlah yang pasti akan mengalahkan yang lambat," katanya.
Untuk itu, Presiden meminta semua elemen bangsa untuk segera berubah dan segera berbenah diri agar tidak kalah dalam kompetisi.
"Kalau tidak kita bisa dipastikan kita akan tertinggal dibanding dari negara-negara lain di bangsa-bangsa lain," katanya.
Untuk itu, Jokowi kembali mengajak semua pihak untuk membangun ekosistem yang baik dan lembaga penelitian harus menjadi bagian dari ekosistem pembangunan nasional.
dalam menghadapi tantangan saat ini, lembaga penelitian dengan berbasis dengan ilmu pengetahuan dan teknologi juga perlu kerjasama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, industri dan mitra Mitra strategis yang lainnya, katanya.
"Perkembangan teknologi informasi juga membawa tantangan baru dalam moralitas kemasyarakatan kita dan juga di dunia," kata Jokowi saat membuka pameran Indonesia Science Expo (ISE) Tahun 2018 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Convention BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Kamis.
Kepala Negara mengatakan munculnya media tanpa redaksi, membuat setiap warga bisa menjadi wartawan karena ada peristiwa dan informasi langsung dimunculkan di media sosial.
"Rapat redaksi yang dulu tertata rapi, sekarang digantikan oleh peran medsos. Benar tidaknya dan jempol atau like menjadi pemimpin redaksi sekarang ini. Semua bisa menginformasikan apapun," katanya.
Menghadapi fenomena ini, kata Jokowi, regulasi dan peraturan pemerintah tidak cukup menyelesaikan masalah, karena tidak semua bisa dipagari oleh peraturan dan regulasi.
"Yang dibutuhkan sekarang adalah standar moralitas yang semakin tinggi berbarengan penggunaan teknologi itu. Teknologi yang disalahgunakan harus dihadang oleh teknologi lain yang dipandu oleh standar moralitas yang tinggi," tegas Presiden.
Kepala Negara juga mengatakan lembaga dan institusi yang bisa menghadapi dan relevan menghadapi tantangan teknologi informasi saat ini adalah lembaga penelitian.
"Lembaga penelitian menempati peran sentral dalam kehidupan manusia beserta ekosistem kehidupannya. Berperan sentral dalam melahirkan karya-karya riset yang unggul dan berperan sentral dalam menjawab setiap tantangan jaman yang ada," katanya.
Presiden juga kembali menegaskan bahwa dalam dunia yang berubah sangat cepat, yang menjadi kata kunci adalah kecepatan dalam memenangkan kompetisi.
"Sekarang yang besar belum tentu mengalahkan yang kecil, yang kaya belum tentu mengalahkan yang miskin. Tetapi yang cepatlah yang pasti akan mengalahkan yang lambat," katanya.
Untuk itu, Presiden meminta semua elemen bangsa untuk segera berubah dan segera berbenah diri agar tidak kalah dalam kompetisi.
"Kalau tidak kita bisa dipastikan kita akan tertinggal dibanding dari negara-negara lain di bangsa-bangsa lain," katanya.
Untuk itu, Jokowi kembali mengajak semua pihak untuk membangun ekosistem yang baik dan lembaga penelitian harus menjadi bagian dari ekosistem pembangunan nasional.
dalam menghadapi tantangan saat ini, lembaga penelitian dengan berbasis dengan ilmu pengetahuan dan teknologi juga perlu kerjasama dengan pemerintah, lembaga pendidikan, industri dan mitra Mitra strategis yang lainnya, katanya.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: M. Arifin Siga
Copyright © ANTARA 2018
Tags: