Gorontalo (ANTARA News) - Provinsi Gorontalo berhasil menempati peringkat kedua nasional dalam capaian target Imunisasi Measles Rubella (MR), dengan angka 95,62 persen hingga 31 Oktober 2018.

Berdasarkan data dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Kesehatan RI, Papua Barat berada di peringkat pertama sebesar 99,61 persen, peringkat ketiga Lampung sebesar 95,14 persen dan peringkat keempat Bali dengan capaian 95,01 persen. Sementara capaian terendah adalah Aceh sebesar 7.98 persen.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Gorontalo Erni Mansyur, Rabu, mengatakan jumlah anak yang berhasil divaksinasi MR sebanyak 295.849 orang.

Presentase cakupan untuk Provinsi Gorontalo mencapai 97,5 persen bila menggunakan data sasaran atau target imunisasi daerah yakni 302.028 orang, dan mencapai 95,6 persen bila berdasarkan data sasaran Pusdatin sebanyak 309.405 orang.

Kabupaten Pohuwato adalah yang lebih dulu mencapai target Imunisasi MR dan merupakan cakupan tertinggi dari seluruh kabupaten dan kota di Gorontalo, yakni sebesar 99,7 persen atau 43.025 anak yang divaksin.

Baca juga: Papua Barat capai cakupan imunisasi MR tertinggi

Selanjutnya adalah Kabupaten Boalemo sebesar 98,3 persen atau 44.124 orang, Kabupaten Bone Bolango 98,07 persen atau 40.392 orang, Kabupaten Gorontalo Utara 97,6 persen atau 31.099 orang, Kabupaten Gorontalo 95,04 persen atau 93.670 orang, dan Kota Gorontalo 87,3 persen atau 43.539 orang.

Meski waktu kampanye imunisasi MR dibatasi hingga 31 Oktober 2018, namun pelayanan imunisasi masih akan tetap diberikan kepada anak-anak yang belum mendapatkan vaksin sebelumnya.

Sebelumnya, Perwakilan UNICEF Khalik Malik mengemukakan, imunisasi MR secara nasional ditargetkan sukses untuk 32 juta anak di 28 Provinsi.

Pada tahun 2017 pemerintah pusat telah menggelar imunisasi MR kepada 35 juta anak di Pulau Jawa.

"Yang kami hindari adalah wabah atau kejadian luar biasa akibat virus ini. Seperti yang terjadi awal tahun ini di Papua ada 70 anak yang meninggal akibat wabah campak. Ini contoh bagaimana imunisasi MR penting bagi anak Indonesia," jelasnya.

Baca juga: 600 ribu bayi kemungkinan terlahir cacat bila masyarakat masih tolak imunisasi MR