Jakarta (ANTARA News) - Pakar teknologi informatika dan komunikasi (TIK) Arya N Soemali mengatakan komputasi awan merupakan infrastruktur utama dalam Revolusi Industri 4.0.
"Penggunaan komputasi awan tak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari contohnya ada Google Drive lalu Dropbox, yang perlahan menggantikan teknologi lama yang menyimpan dokumen," ujar Arya di Jakarta, Rabu.
Dia menambahkan teknologi komputasi awan mendukung layanan seperti "internet of things", kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, dan "blockchain".
Pakar TIK dari Lintasarta itu menjelaskan bahwa teknologi komputasi awan merupakan salah satu infrastruktur digital yang penting dalam mendukung implementasi industri 4.0.
Upaya mengadopsi teknologi digital memberikan peluang untuk merevitalisasi sektor manufaktur Indonesia dan menjadi salah satu cara mempercepat pencapaian visi Indonesia menjadi 10 ekonomi terbesar dunia pada 2030 sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.
Apalagi sejumlah perusahaan rintisan di dalam negeri, yang menawarkan produk internet as a services (IaaS) seperti Gojek, Traveloka, dan Tokopedia telah menggunakan komputasi awan untuk meningkatkan efisiensi di bidang informasi teknologi.
"Usaha kecil menengah harus mulai mengenal teknologi komputasi awan ini dan mengambil manfaatnya untuk mendorong mereka melakukan transformasi digital".
Arya menegaskan bahwa selama ini pihaknya telah secara aktif berperan dan terus melakukan perbaikan dalam melaksanakan industri 4.0, khususnya dalam pembangunan infrastruktur digital dan membentuk inovasi ekosistem yang masuk ke dalam list prioritas Indonesia.
Hal ini ditunjukkan dengan layanan tersertifikasi dan mengadopsi teknologi TIK mutakhir, untuk mendukung percepatan kesiapan peta jalan Making Indonesia 4.0. "Sehingga mendorong terciptanya inovasi yang merata di seluruh pelosok Indonesia," ujar dia.
Baca juga: Sediakan cloud berbayar, YI Technology optimis lihat pasar Indonesia
Baca juga: Teknologi komputasi awan dikenalkan kepada IKM
Komputasi awan infrastruktur utama revolusi industri 4.0
31 Oktober 2018 11:51 WIB
Ilustrasi layanan Komputasi Awan (Antaranews/Grafis)
Pewarta: Indriani
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018
Tags: