RS Polri sediakan fasilitas rehat bagi keluarga korban kecelakaan JT 610
31 Oktober 2018 10:54 WIB
Keluarga penumpang pesawat Lion Air JT 610 mendatangi RS Polri di Jakarta, Selasa (30/10/2018). Keluarga korban mendatangi RS Polri untuk menyerahkan data ante mortem guna keperluan identifikasi. ANTARA FOTO/M RICKY ARDIANSYAH/wsj.
Jakarta (ANTARA News) - Rumah Sakit Bhayangkara Tk.I Raden Said Sukanto di Kramat Jati, Jakarta Timur, menyediakan fasilitas rehat dan pemulihan trauma bagi sekitar 160 keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610.
"Ada Gedung Promoter bagi tempat peristirahatan dan trauma healing keluarga korban. Di sana ada kursi, konsumsi, pendingin ruangan, dan televisi," kata Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombes Pol Musyafak di Jakarta, Rabu.
Kepala Kepolisian Sektor Kramat Jati Komisaris Polisi Nurdin AR menambahkan nantinya kepolisian juga akan menyediakan matras kecil untuk istirahat keluarga korban.
"Kabarnya pihak Lion Air juga menyediakan hotel," ujarnya.
Pesawat tipe B737-8 Max dengan nomor penerbangan JT 610 milik Lion Air yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang dilaporkan hilang kontak pada 29 Oktober 2018 sekitar pukul 06.33 WIB.
Basarnas kemudian menyatakan pesawat yang membawa 189 orang itu jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Tim pencarian dan pertolongan sampai sekarang masih mencari lokasi badan pesawat nahas itu serta mengevakuasi jasad korban yang ditemukan di sekitar area jatuhnya pesawat.
Baca juga:
Panglima TNI: Basarnas dapat petunjuk lokasi pesawat Lion Air JT 610
Sri Mulyani harap keluarga korban bisa dapatkan kepastian
Presiden terus pantau perkembangan evakuasi korban Lion
"Ada Gedung Promoter bagi tempat peristirahatan dan trauma healing keluarga korban. Di sana ada kursi, konsumsi, pendingin ruangan, dan televisi," kata Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombes Pol Musyafak di Jakarta, Rabu.
Kepala Kepolisian Sektor Kramat Jati Komisaris Polisi Nurdin AR menambahkan nantinya kepolisian juga akan menyediakan matras kecil untuk istirahat keluarga korban.
"Kabarnya pihak Lion Air juga menyediakan hotel," ujarnya.
Pesawat tipe B737-8 Max dengan nomor penerbangan JT 610 milik Lion Air yang terbang dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten menuju Bandar Udara Depati Amir Pangkal Pinang dilaporkan hilang kontak pada 29 Oktober 2018 sekitar pukul 06.33 WIB.
Basarnas kemudian menyatakan pesawat yang membawa 189 orang itu jatuh di perairan Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Tim pencarian dan pertolongan sampai sekarang masih mencari lokasi badan pesawat nahas itu serta mengevakuasi jasad korban yang ditemukan di sekitar area jatuhnya pesawat.
Baca juga:
Panglima TNI: Basarnas dapat petunjuk lokasi pesawat Lion Air JT 610
Sri Mulyani harap keluarga korban bisa dapatkan kepastian
Presiden terus pantau perkembangan evakuasi korban Lion
Pewarta: Tessa Qurrata Aini
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: