Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut moda transportasi udara relatif masih aman dibandingkan di darat dan laut, sehingga pihaknya masih mempercayakan maskapai komersial untuk keperluan kunjungan kerjanya ke luar negeri.

"Kan banyak yang mengatakan keamanan pesawat terbang itu sangat aman, karena luas. Lebih banyak orang meninggal akibat kecelakaan di darat daripada di udara, dari segi persentase jumlah orang atau jumlah penerbangan," kata Jusuf Kalla kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa.

JK mengatakan Indonesia mengalami peningkatan pesat di bidang transportasi udara, dengan banyaknya jumlah penerbangan dan penumpang yang menggunakan jasa transportasi pesawat tersebut.

Peningkatan tersebut, lanjut Wapres, tentu berpengaruh pada potensi kecelakaan pesawat yang saat ini lebih tinggi dibandingkan dengan 10 tahun lalu.

"Katakanlah 10 tahun yang lalu, berapa pesawat kita dibandingkan sekarang? Pasti jauh lebih tinggi. Oleh karena itu maka kejadian seperti ini (kecelakaan Lion Air JT 610) tentu ada," jelasnya.

Jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang di perairan Tanjung Karawang harus menjadi pelajaran bagi para operator maskapai komersial dan juga regulator lalu lintas udara di Tanah Air, untuk lebih ketat lagi dalam memeriksa keamanan penerbangan.

"Bagaimana pun kita selalu atasi dengan regulasi yang baik; kedua dengan tentu sistem dan juga tanggung jawab perusahaan yang baik," katanya.

Dalam beberapa kali kunjungan kerja, khususnya ke luar negeri, Wapres Jusuf Kalla beserta istri dan rombongan protokol dan keamanannya menggunakan pesawat komersial.

Di tahun ini, Wapres JK menggunakan pesawat komersial untuk mengantarkan kunjungannya antara lain ke Osaka, Tokyo, New York dan terakhir ke Brussel pada 17 Oktober lalu.

"Ya kita tentu berupaya, disamping itu berdoa supaya tidak (terjadi) apa-apa. Tapi (pesawat) itu relatif aman," ujarnya.