Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan TNI meresmikan kerja sama penanggulangan terorisme melalui penandatanganan memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman.

Penandatangan MoU tersebut dlakukan oleh Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius bersama dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, di Ruang Hening, Gedung Soedirman, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Senin.

"Dengan adanya penandatanganan MoU ini diharapkan kita semakin kuat dan semakin tangguh dalam mengatasi terorisme," kata Kepala BNPT sebagaimana dikutip dalam siaran pers.

Ia mengatakan ruang lingkup MoU ini meliputi pertukaran data dan atau informasi, kontraradikalisasi dan deradikalisasi, peningkatan kompetensi dan pemanfaatan sumber daya manusia, pemanfaatan sarana dan prasarrana, serta kegiatan lain yang disepakati para pihak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Mantan Kabareskrim Polri ini menjelaskan, penandatanganan MoU dengan TNI ini sebenarnya bersifat formalitas karena selama ini BNPT sudah bekerja sama dengan TNI dalam rangka penanggulangan terorisme dan sudah banyak bantuan dari TNI khususnya di bidang pencegahan.

Sementara itu Panglima TNI berharap agar pengalaman yang didapatkan BNPT menjadi bagian terpenting untuk bisa ditularkan kepada TNI.

Apalagi saat ini TNI sedang membentuk tim untuk mendukung pemerintah dalam upaya mencegah terjadinya serangan terorisme baik global, regional, maupun nasional.

"Sehingga yang kita kembangkan utamanya adalah surveiliance dan deteksi dini. Sedangkan untuk penindakan itu nanti setelah infrastruktur, survelience, deteksi dini bisa terbentuk," katanya.

"Saya yakin dengan bantuan dari BNPT maka niat kita memiliki organisasi ini di TNI akan bisa berjalan dengan baik," ujar Marsekal Hadi Tjahjanto.

Dalam kesempatan itu Kepala BNPT juga mendapat penganugerahan tanda kehormatan Bintang Dharma dari TNI yang disematkan langsung oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.