KRI Rigel-933 petakan jatuhnya pesawat Lion Air
29 Oktober 2018 16:19 WIB
Ilustrasi KRI Rigel-933 yang merupakan kapal bantu Hidro-Oseanografi (OSV 190 SC-W), dan kapal ini memiliki kemampuan survei Hidrogafi, Oseanografi, Geofisika dan Perikanan (Multy Purpose Research Vessel). (ANTARA FOTO/ M Agung Rajasa)
Jakarta (ANTARA News) - Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) mengirimkan KRI Rigel-933 ke lokasi di mana pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang diperkirakan jatuh di perairan Karawang untuk melakukan pemetaan badan pesawat.
Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro, di Jakarta, Senin, mengatakan, KRI Rigel akan melakukan deteksi kedalaman full covered di posisi jatuhnya pesawat Lion Air pada koordinat 5° 46.15000' S - 107° 7.16000' E dan area sekitarnya dengan menggunakan Multibeam Echosounder EM2040 dan Side Scan Sonar untuk menggambarkan kondisi pesawat dengan tiga dimensi.
KRI Rigel juga akan menggunakan High Precision Acoustic Positioning (Hipap) dengan Frekuensi A dan B, frekuensi itu seperti yang ada di black box.
"Sehingga dengan alat Hipap ini akan menangkap sinyal frekuensi yang dipancarkan oleh black box tersebut," kata Harjo.
KRI Rigel adalah kapal Bantu Hidro-Oseanografi (BHO) dengan komandan Letkol Laut (P) Agus Triyana.
KRI Rigel 933 merupakan kapal jenis Multi Purpose Research Vessel (MPRV) dengan peralatan survei canggih di antaranya Side Scan Sonar, Automatic Weather Station, Echosounder Multibeam laut dalam dan Singlebeam, Peralatan Conductivity Temperatureand Depth (CTD), serta Gravity Cores.
KRI Rigel juga dilengkapi Boat Sounding (SV) yang dilengkapi dengan peralatan setara yang diharapkan mampu melakukan pencarian serpihan badan pesawat di dekat pantai.
Baca juga: Nelayan dan warga Karawang sempat mendengar ledakan
Baca juga: Lanud ATS kirim sejumlah helikopter cari korban pesawat jatuh
Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro, di Jakarta, Senin, mengatakan, KRI Rigel akan melakukan deteksi kedalaman full covered di posisi jatuhnya pesawat Lion Air pada koordinat 5° 46.15000' S - 107° 7.16000' E dan area sekitarnya dengan menggunakan Multibeam Echosounder EM2040 dan Side Scan Sonar untuk menggambarkan kondisi pesawat dengan tiga dimensi.
KRI Rigel juga akan menggunakan High Precision Acoustic Positioning (Hipap) dengan Frekuensi A dan B, frekuensi itu seperti yang ada di black box.
"Sehingga dengan alat Hipap ini akan menangkap sinyal frekuensi yang dipancarkan oleh black box tersebut," kata Harjo.
KRI Rigel adalah kapal Bantu Hidro-Oseanografi (BHO) dengan komandan Letkol Laut (P) Agus Triyana.
KRI Rigel 933 merupakan kapal jenis Multi Purpose Research Vessel (MPRV) dengan peralatan survei canggih di antaranya Side Scan Sonar, Automatic Weather Station, Echosounder Multibeam laut dalam dan Singlebeam, Peralatan Conductivity Temperatureand Depth (CTD), serta Gravity Cores.
KRI Rigel juga dilengkapi Boat Sounding (SV) yang dilengkapi dengan peralatan setara yang diharapkan mampu melakukan pencarian serpihan badan pesawat di dekat pantai.
Baca juga: Nelayan dan warga Karawang sempat mendengar ledakan
Baca juga: Lanud ATS kirim sejumlah helikopter cari korban pesawat jatuh
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: