Piala AFC U-19
Indra nilai U-19 Indonesia pantas bersaing di level Asia
28 Oktober 2018 23:36 WIB
Gelandang tim nasional sepak bola U-19 Indonesia Muhammad Luthfi (tengah) menggiring bola dalam laga perempat final Piala U-19 Asia 2018 kontra Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (28/10/2018). (2018 Asian Football Confederation)
Jakarta (ANTARA News) - Pelatih tim nasional sepak bola U-19 Indonesia Indra Sjafri menilai skuat asuhannya memiliki kualitas yang pantas bersaing di level Asia.
Menurut Indra, hal itu tampak ketika tim berjuluk Garuda Nusantara dinilainya mampu mengimbangi permainan Jepang dalam pertandingan perempat final Piala Asia U-19 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, meski pada akhirnya kalah 0-2.
"Saya hormat kepada semua pemain atas performa mereka. Pemain layak keluar lapangan dengan kepala tegak karena kami memperlihatkan bahwa sepak bola kita tidak kalah dari Jepang dan pantas bersaing di Asia," ujar Indra usai laga.
Menurut Indra, yang menjadi pembeda Indonesia dengan Jepang dalam pertandingan tersebut adalah kesalahan kecil yang dilakukan timnya yang berujung pada gol pertama Jepang.
Padahal, sebelum gol terjadi, pelatih asal Sumatera Barat itu menganggap semua berjalan sesuai rencana.
"Dalam pertandingan ketat seperti itu, error sedikit saja dapat menjadi gol. Gol pertama Jepang, misalnya, itu bentuk respon dari lawan karena tidak mampu masuk ke pertahanan kami dengan cara-cara seperti bermain melebar dan menggiring bola. Namun kami lupa bahwa ada opsi lain yakni tendangan jarak jauh dan itulah yang Jepang lakukan. Kami tidak melakukan blok saat itu," kata Indra.
Baca juga: Takluk di tangan Jepang, langkah Indonesia terhenti di perempat final
Selain berterima kasih kepada pemain, Indra pun tidak lupa mengapresiasi dukungan suporter di seluruh Indonesia, terutama yang datang langsung di stadion.
Sebagai informasi, jumlah pendukung Indonesia yang hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) saat Indonesia menghadapi Jepang yaitu 60.135 orang. Jumlah yang menurut Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, adalah yang terbesar setelah SUGBK selesai direnovasi pada awal tahun 2018 lalu.
"Kami berterima kasih untuk dukungan suporter," tutur Indra.
Baca juga: Qatar lolos ke Piala U-20 Dunia FIFA
Menurut Indra, hal itu tampak ketika tim berjuluk Garuda Nusantara dinilainya mampu mengimbangi permainan Jepang dalam pertandingan perempat final Piala Asia U-19 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu, meski pada akhirnya kalah 0-2.
"Saya hormat kepada semua pemain atas performa mereka. Pemain layak keluar lapangan dengan kepala tegak karena kami memperlihatkan bahwa sepak bola kita tidak kalah dari Jepang dan pantas bersaing di Asia," ujar Indra usai laga.
Menurut Indra, yang menjadi pembeda Indonesia dengan Jepang dalam pertandingan tersebut adalah kesalahan kecil yang dilakukan timnya yang berujung pada gol pertama Jepang.
Padahal, sebelum gol terjadi, pelatih asal Sumatera Barat itu menganggap semua berjalan sesuai rencana.
"Dalam pertandingan ketat seperti itu, error sedikit saja dapat menjadi gol. Gol pertama Jepang, misalnya, itu bentuk respon dari lawan karena tidak mampu masuk ke pertahanan kami dengan cara-cara seperti bermain melebar dan menggiring bola. Namun kami lupa bahwa ada opsi lain yakni tendangan jarak jauh dan itulah yang Jepang lakukan. Kami tidak melakukan blok saat itu," kata Indra.
Baca juga: Takluk di tangan Jepang, langkah Indonesia terhenti di perempat final
Selain berterima kasih kepada pemain, Indra pun tidak lupa mengapresiasi dukungan suporter di seluruh Indonesia, terutama yang datang langsung di stadion.
Sebagai informasi, jumlah pendukung Indonesia yang hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) saat Indonesia menghadapi Jepang yaitu 60.135 orang. Jumlah yang menurut Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, adalah yang terbesar setelah SUGBK selesai direnovasi pada awal tahun 2018 lalu.
"Kami berterima kasih untuk dukungan suporter," tutur Indra.
Baca juga: Qatar lolos ke Piala U-20 Dunia FIFA
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2018
Tags: