Rejang Lebong (ANTARA News) - Pejabat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Rejang Lebong menyebutkan lahan cadangan untuk program transmigrasi yang disiapkan pemerintah daerah setempat mencapai 600 hektare.

Kabid Pengembangan Kawasan Transmigrasi Disnakertrans Rejang Lebong Adi Mardiyanto dihubungi di Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Minggu mengatakan lahan cadangan transmigrasi yang disiapkan pemkab setempat dengan luasan keseluruhan mencapai 900 hektare, namun ada yang sudah terpakai seluas 300 hektare.

"Lahan untuk transmigrasi ini tergantung pencadangan awal, lahan yang disiapkan oleh Bupati Rejang Lebong sebelumnya mencapai 900 hektare dan sudah terpakai 300 hektare. Jadi saat ini masih ada 600 hektare lahan untuk cadangan transmigrasi," ujarnya.

Lahan cadangan transmigrasi tersebut, kata dia, berada di kawasan Transmigrasi Bukit Merbau, Kecamatan Padang Ulak Tanding.

Di lokasi transmigrasi itu saat ini sudah terdapat lebih dari 100 KK yang menjadi peserta transmigrasi lokal pada 2013, dan program transmigrasi penduduk asal (TPA) pada 2016 akhir yang pesertanya berasal dari daerah Pacitan, Provinsi Jawa Timur.

Lokasi transmigrasi di Kecamatan Padang Ulak Tanding itu sendiri saat ini sudah mulai berkembang layaknya desa mandiri dengan usaha yang sedang ditekuni, yakni kopi dan sebagian lagi lada, yang diperkirakan dalam waktu dekat akan mulai berbuah.

Untuk mendukung percepatan pembangunan kawasan transmigrasi, pihaknya sudah mengusulkan pembangunan jalan dan sarana pendukung lainnya, baik ke Pemkab Rejang Lebong maupun pemerintah pusat melalui Pemprov Bengkulu.

"Yang kami usulkan adalah pembangunan akses jalan utama menuju Trans-Bukit Merbau yang saat ini masih berupa jalan tanah sehingga kalau hujan turun tidak bisa dilalui kendaraan umum, kemudian yang lainnya adalah sarana air bersih, sekolah dan lainnya," kata Adi Mardiyanto.*


Baca juga: Beda tantangan, transmigrasi kembangkan model investasi

Baca juga: Bantul akan berangkatkan transmigran awal September