Welington (ANTARA News) - Seorang pramugara pesawat Australia, Qantas Airways, telah diminta mengundurkan diri menyusul seorang penumpang lelaki belasan tahun mengeluh bahwa pramugara itu telah memberikan padanya nomor telepon genggamnya (HP), dan menanyakan bila ia ingin mengobrol di internet, kata media massa setempat, Rabu. Ibu sang remaja berusia 15 tahun tersebut mengatakan dari Porirus kepada surat kabar Dominion Post, "Putra saya itu dibuat aneh. Ia benar-benar seorang anak yang tak bersalah." Menurutnya, pramugara itu melakukan pendekatan ketika anak itu berpergian seorang diri dalam pesawat itu dari Auckland ke Wilington pada Senin. Anak itu mengatakan kepada ibunya bahwa pramugara tersebut menanyainya nomor HPnya, ketika ia menolak, pramugara itu pun memberikan nomor HPnya. Suratkabar itu menyebutkan, jurubicara penerbangan Qantas membenarkan bahwa pramugara itu telah mengundurkan diri dan suatu penyelidikan pun ditunda, demikian DPA.(*)