Yogyakarta (ANTARA News) - Komunitas Independen Sadar Pemilu mengadakan aksi diam di kawasan Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta, guna mewujudkan Pemilihan Umum 2019 yang damai, bersih, dan tanpa intimidasi.

Koordinator Komunitas Independen Sadar Pemilu (KISP) Moeh Edward Trias Pahlevi di sela aksi di Titik Nol Kilometer Yogyakarta, Sabtu (27/10) malam, mengatakan bahwa aksi diam yang diikuti puluhan anak muda tersebut juga sekaligus membagikan bunga sebagai tanda cinta mengenai pemilu.

"Aksi diam ini bertujuan memberi informasi kepada masyarakat bahwa Pemilu 2019 bukan sebagai ajang saling memperpecah dan memperkeruh suasana dalam bangsa dan bernegara. Ini sekaligus mengampanyekan pemilu damai dan bermartabat," katanya.

Selain itu, kata dia, dengan aksi diam di pusat kota Yogyakarta yang selalu ramai dikunjungi anak muda itu bertujuan memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya berpartisipasi dalam Pemilu 2019 dengan menggunakan hak suara.

Menurut dia, memasuki tahun politik ini bangsa Indonesia seakan terbelah menjadi dua akibat persaingan antarpedukung atau kubu yang akan berkontestasi pada pemilu, terutama Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.

Ia mengatakan bahwa kampanye hitam yang menyebabkan suhu politik makin panas. Situasi tersebut dapat dilihat di media sosial saat ini, masing-masing kubu saling melemparkan isu-isu yang kadang tidak sehat dan membuat sebagian masyarakat terprovokasi.

"Padahal, pemilu adalah salah satu esensi nilai demokrasi yang seharusnya ini dijadikan sebagai kegembiraan dalam mencari pemimpin yang terbaik, bukan saling menghujat yang mengakibatkan terpecahnya negara Indonesia," katanya.

Ia juga menilai pemberitaan di media massa saat ini seakan tidak berhenti dari ajang provokasi, baik isu hoaks, SARA, maupun pembakaran bendera yang dilakukan oleh salah satu ormas.

Oleh sebab itu, kata dia, aksi diam ini sangat penting untuk meredam situasi politik yang panas ini guna memberikan pendidikan politik kepada masyarakat tentang bahayanya hoaks, isu SARA, kampanye hitam di Titik Nol Kilometer Kota Yogyakarta.

"Aksi Diam ini merupakan aksi terbuka untuk siapa pun dengan tidak membawa atribut salah satu golongan, dan yang hadir mengenakan baju hitam sebagai simbol netralitas. Bentuk aksi dengan pembagian stiker dan bunga," katanya.

Baca juga: Bupati: Tunjukkan politik mendidik
Baca juga: KPU Bangka gelar Deklarasi Damai Pemilu 2019
Baca juga: Pers di NTT deklarasi dukung pemilu bermartabat
Baca juga: Puluhan wartawan Karawang deklarasi netralitas pada pemilu