1.335 anggota TNI dikembalikan ke kesatuan
28 Oktober 2018 00:57 WIB
Arsip: Sejumlah prajurit dari Satgas Yonzipur-8/SMG Kodam XIV/Hasanuddin membawa temuan brankas, Sabtu (6/10/2018), berisi uang sekitar Rp1 miliar di lokasi reruntuhan gempa di GPI Jono Oge, Kabupaten Sigi, Sulteng. (Foto/Satgas Yonzipur-8/SMG)
Palu (ANTARA News) - Sebanyak 1.335 anggota TNI yang bertugas di Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Donggala, dikembalikan ke kesatuan masing-masing, Sabtu (27/10).
Pasukan dari Divisi Infanteri 3 Kostrad dari Brigif Para Raider-3/Kostrad, Yonif PR-431 dan PR-432, Yon Armed 6/Tamarunang dan Yon Arh-16/Maleo itu berangkat dari Pelabuhan Pantoloan menuju Makassar menggunakan KRI Makassar.
Pangkogasgab Mayjen TNI Tri Soewandono mengantarkan pasukan, menyampaikan ucapan terima kasih kepada prajurit jajaran Divisi Infanteri 3 Kostrad karena selama penugasan telah menunjukan kehebatan, semangat, dan tanpa pelanggaran.
"Kalian adalah pionir, saat masyarakat sedang tidak berdaya, kalian hadir untuk memberikan pertolongan. Apalah artinya Pangkogasgab tanpa adanya prajurit hebat seperti kalian," kata Mayjen Tri.
Mayjen Tri mengatakan bahwa sejarah mencatat bencana di Sulteng dapat cepat pulih karena adanya campur tangan semua pihak, termasuk prajurit TNI yang semua bahu-membahu untuk melaksanakan tugas bantuan kemanusiaan.
"Saya bangga dan hormat kepada kalian. Selamat berjumpa dengan keluarga," kata Mayjen Tri di hadapan prajurit TNI.
Pasukan TNI tersebut merupakan pasukan yang kali pertama datang di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Sigi. Pada saat itu sangat dibutuhkan untuk pengamanan dari penjarahan serta untuk penyelamatan dan pencarian korban serta evakuasi.
Pekerjaan-pekerjaan tersebut saat ini sudah tidak ada lagi. Mereka turut diperbantukan mendirikan selter-selter pengungsian dan membantu mengordinasi kebutuhan dasar di pengungsian.
Penarikan pasukan tersebut juga berdasarkan keputusan masa tanggap darurat penanganan bencana alam di Sulteng yang tidak diperpanjang dan telah masuk status transisi darurat menuju pemulihan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik dan Hukum Wiranto dalam kunjunganya ke Palu, Jumat (26/10), menyampaikan dengan berakhirnya masa tanggap darurat, pasukan TNI mulai dikurangi.
Menkopolhukam yang didampingi Pangkogasgab dan Gubernur Sulteng mengatakan bahwa kondisi Palu, Sigi, dan Donggala saat ini sudah mulai pulih sehingga personel TNI secara berangsur-angsur akan ditarik.
Baca juga: Peran TNI bantu korban gempa Palu diapresiasi
Baca juga: 300 prajurit bantu distribusikan logistik di Palu
Baca juga: TNI bantu bersihkan IAIN dari lumpur pascatsunami
Baca juga: TNI bersama Tzu Chi membangun 3.000 rumah bagi korban gempa dan tsunami
Baca juga: Satuan Tugas Batalion Zeni Tempur-8/SMG bantu pemulihan Palu
Pasukan dari Divisi Infanteri 3 Kostrad dari Brigif Para Raider-3/Kostrad, Yonif PR-431 dan PR-432, Yon Armed 6/Tamarunang dan Yon Arh-16/Maleo itu berangkat dari Pelabuhan Pantoloan menuju Makassar menggunakan KRI Makassar.
Pangkogasgab Mayjen TNI Tri Soewandono mengantarkan pasukan, menyampaikan ucapan terima kasih kepada prajurit jajaran Divisi Infanteri 3 Kostrad karena selama penugasan telah menunjukan kehebatan, semangat, dan tanpa pelanggaran.
"Kalian adalah pionir, saat masyarakat sedang tidak berdaya, kalian hadir untuk memberikan pertolongan. Apalah artinya Pangkogasgab tanpa adanya prajurit hebat seperti kalian," kata Mayjen Tri.
Mayjen Tri mengatakan bahwa sejarah mencatat bencana di Sulteng dapat cepat pulih karena adanya campur tangan semua pihak, termasuk prajurit TNI yang semua bahu-membahu untuk melaksanakan tugas bantuan kemanusiaan.
"Saya bangga dan hormat kepada kalian. Selamat berjumpa dengan keluarga," kata Mayjen Tri di hadapan prajurit TNI.
Pasukan TNI tersebut merupakan pasukan yang kali pertama datang di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Sigi. Pada saat itu sangat dibutuhkan untuk pengamanan dari penjarahan serta untuk penyelamatan dan pencarian korban serta evakuasi.
Pekerjaan-pekerjaan tersebut saat ini sudah tidak ada lagi. Mereka turut diperbantukan mendirikan selter-selter pengungsian dan membantu mengordinasi kebutuhan dasar di pengungsian.
Penarikan pasukan tersebut juga berdasarkan keputusan masa tanggap darurat penanganan bencana alam di Sulteng yang tidak diperpanjang dan telah masuk status transisi darurat menuju pemulihan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik dan Hukum Wiranto dalam kunjunganya ke Palu, Jumat (26/10), menyampaikan dengan berakhirnya masa tanggap darurat, pasukan TNI mulai dikurangi.
Menkopolhukam yang didampingi Pangkogasgab dan Gubernur Sulteng mengatakan bahwa kondisi Palu, Sigi, dan Donggala saat ini sudah mulai pulih sehingga personel TNI secara berangsur-angsur akan ditarik.
Baca juga: Peran TNI bantu korban gempa Palu diapresiasi
Baca juga: 300 prajurit bantu distribusikan logistik di Palu
Baca juga: TNI bantu bersihkan IAIN dari lumpur pascatsunami
Baca juga: TNI bersama Tzu Chi membangun 3.000 rumah bagi korban gempa dan tsunami
Baca juga: Satuan Tugas Batalion Zeni Tempur-8/SMG bantu pemulihan Palu
Pewarta: Fauzi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018
Tags: