Modifikasi cuaca sangat bermanfaat atasi kebakaran
27 Oktober 2018 16:43 WIB
Alat Modifikasi Cuaca BPPT Tim dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan TNI AU melakukan persiapan modifikasi cuaca (hujan buatan) untuk penanggulangan bencana asap kebakaran hutan dan lahan di Bandara Halim Pedana Kusuma, Jakarta, Minggu (1/11). Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyiapkan satu unit pesawat Hercules C-130 dengan daya jelajah lebih dari delapan jam dan bahan semai empat ton sekali penerbangan sebagai armada modifikasi cuaca (Hujan Buatan). (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Palembang (ANTARA News) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir mengatakan, modifikasi cuaca sangat bermanfaat untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan karena hujan buatan tersebut bisa membasahi lahan.
"Apalagi saat musim kemarau maka titik api akan banyak timbul sehingga diperlukan hujan buatan," kata menteri saat pertemuan dengan Satgas Antisipasi kebakaran hutan dan lahan di Palembang, Sabtu.
Dia mengatakan, bukan itu saja tetapi dengan adanya hujan buatan maka kabut asap tidak akan timbul.
Oleh karena itu moditifikasi cuaca sangat penting terutama untuk mencegah timbulnya kabut asap, ujar dia.
ebih lanjut dia mengatakan, apalagi Sumsel menjadi tuan rumah Asian Games sehingga kabut asap tidak boleh timbul.
"Alhamdulillah selama Asian Games Agustus lalu Sumsel tidak terjadi kabut asap dan itu salah satunya adanya hujan buatan," kata dia.
Moditifikasi cuaca bukan saja untuk menyemai hujan tetapi juga dapat mengurangi titik air.
"Ini juga bermanfaat untuk mengatasi banjir sehingga itu perlu terus dilakukan," ujar dia.
Menurut Menteri, dalam melaksanakan program moditifikasi cuaca tersebut maka dibutuhkan pesawat terutama digunakan untuk menyemai garam.
Untuk pesawat sendiri masih kurang sehingga perlu dicarikan jalan keluarnya, kata dia.
Pelaksanaan moditifikasi cuaca di Palembang akan berakhir pada 31 Oktober 2018 dan diharapkan intensitas hujan mulai lebat.
Baca juga: BPPT pertimbangkan gunakan roket untuk hujan buatan
Baca juga: Teknologi BPPT sukses turunkan hujan di Sumsel
"Apalagi saat musim kemarau maka titik api akan banyak timbul sehingga diperlukan hujan buatan," kata menteri saat pertemuan dengan Satgas Antisipasi kebakaran hutan dan lahan di Palembang, Sabtu.
Dia mengatakan, bukan itu saja tetapi dengan adanya hujan buatan maka kabut asap tidak akan timbul.
Oleh karena itu moditifikasi cuaca sangat penting terutama untuk mencegah timbulnya kabut asap, ujar dia.
ebih lanjut dia mengatakan, apalagi Sumsel menjadi tuan rumah Asian Games sehingga kabut asap tidak boleh timbul.
"Alhamdulillah selama Asian Games Agustus lalu Sumsel tidak terjadi kabut asap dan itu salah satunya adanya hujan buatan," kata dia.
Moditifikasi cuaca bukan saja untuk menyemai hujan tetapi juga dapat mengurangi titik air.
"Ini juga bermanfaat untuk mengatasi banjir sehingga itu perlu terus dilakukan," ujar dia.
Menurut Menteri, dalam melaksanakan program moditifikasi cuaca tersebut maka dibutuhkan pesawat terutama digunakan untuk menyemai garam.
Untuk pesawat sendiri masih kurang sehingga perlu dicarikan jalan keluarnya, kata dia.
Pelaksanaan moditifikasi cuaca di Palembang akan berakhir pada 31 Oktober 2018 dan diharapkan intensitas hujan mulai lebat.
Baca juga: BPPT pertimbangkan gunakan roket untuk hujan buatan
Baca juga: Teknologi BPPT sukses turunkan hujan di Sumsel
Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2018
Tags: