Bontang, Kaltim (ANTARA News) - PT Pupuk Kaltim dan PT Dahana (Persero) akan bekerja sama membangun pabrik ammonium nitrate dengan kapasitas produksi 75.000 ton per tahun.

“Pabrik ini dibangun bekerja sama dengan sesama BUMN, yaitu PT Dahana untuk memproduksi 75.000 ammonium nitrate atau bahan peledak per tahunnya,” kata Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat dalam konferensi pers di Bontang, Kaltim, Sabtu.

Aas mengatakan pembangunan pabrik tersebut merupakan salah satu pengembangan produk baru nonpupuk, selain NPK.

Ia menyebutkan pemenang tender kontraktor adalah dari BUMN, yaitu PT Wijaya Karya.

“Ini betul-betul sinergi BUMN antara Pupuk Kaltim, Dahana dan kontraktornya Wika lagi,” katanya.

Kebutuhan investasi pabrik yang akan dibangun di Bontang, Kalimantan Timur itu adalah Rp958 miliar.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur Bakir Pasaman mengatakan dengan adanya kerja sama ini, PT Dahana tidak perlu lagi impor untuk memasok bahan baku yang sudah ada di Pupuk Kaltim.

“Dahana itu kan impor sekitar 75.000-100.000 ton, nah yang tadinya impor sekarang tidak impor lagi untuk apa kan sudah punya pabrik sendiri, makannya memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tadinya impor Dahana dia bangun senediri,” katanya.

Dengan begitu, diharapkan harga yang dipatok nantinya akan lebih murah.

“Ya, pokoknya kan kita jual ke Dahana dengan harga bagus, Dahana juga jual ke lokal harganya bagus. Ya saya kira baguslah,” katanya.

Dalam satu bulan ke depan ini akan dilakukan penandatangan kontrak dengan PT Wika sebagai kontraktor.
Baca juga: Pupuk Kaltim targetkan pabrik metanol beroperasi 2023
Baca juga: Begini cara Rini ekspresikan bangga pada BUMN pupuk
Baca juga: Ini strategi Pupuk Indonesia dongkrak daya saing di pasar global