Musisi Widya Siregar gelar konser amal untuk Palu
26 Oktober 2018 21:13 WIB
Musisi dan budayawan, Widya Siregar (kanan), didampingi Executive Partnership ACT, Muhammad Basair memperlihatkan kartu donasi di sela-sela konser amal dan budaya untuk Palu, di The Hermitage, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018). (istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Musisi dan budayawan, Widya Siregar bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggelar Konser Amal dan Budaya untuk Palu, Sigi dan Donggala, di The Hermitage, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat malam.
Melalui kegiatan itu, Widya Siregar bersama ACT mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mendukung upaya percepatan pemulihan korban gempa Palu.
Dukungan tersebut dilakukan melalui aksi donasi kemanusiaan yang dikemas dengan konser kebudayaan yang mengadaptasi lagu berbahasa asing unsur budaya Eropa.
"Berangkat dari ketertarikan Eropa. Khususnya, lagu- lagu klasik berbahasa Perancis, Italia dan Spanyol, konser ini menjadi aktualisasi bersama bagi kami pemerhati budaya klasik Eropa untuk ikut berpartisipasi aktif dalam mendukung upaya percepatan pemulihan kota Palu, yang baru- baru ini tertimpa bencana gempa dan tsunami," kata Widya.
Widya turut menyampaikan apresiasinya kepada para donatur dan seluruh masyarakat yang sudah bergabung bersama dalam donasi untuk membantu para korba gempa dan tsunami yang ada di Palu pada konser amal dan budaya tersebut.
"Kita bersama bersatu dan menyatukan langkah melakukan kegiatan sosial dan forum kebudayaan ini untuk peduli membantu musibah bencana di Palu," tutur Widya.
Pada penyelenggaran kegiatan tersebut, Muhammad Basair, excutive Partnership ACT juga mengungkapkan apresiasi khusus kepada Widya Siregar atas inisiatif dalam menggandeng ACT bersama sejumlah musisi lain untuk menggalang dana donasi untuk korban gempa dan tsunami.
"Bangga sekali dengan musisi Widya untuk ikut berbagi kepada korban gempa di Palu, Sigi dan Donggala. Saya harap, aksi ini bisa menularkan kepada masyarakat lainnya untuk ikut membantu korban gempa dan tsunami di Sulteng," ujarnya.
Ia menambahkan, merupakan suatu kesempatan tersendiri bagi ACT bersama-sama dengan komunitas musisi dan pemerhati budaya dapat mengemas aksi "charity" pengumpulan dana korban gempa dan tsunami di Palu melalui pendekatan yang berbeda yakni melalui konser amal yang mengadaptasi lagu-lagu klasik kebudayaan Eropa.
"ACT akan selalu bersinergi dengan pihak mana pun dalam memberikan bantuan kemanusiaan," tutur Basair.
Acara ini dihadiri sejumlah musisi kawakan, di antaranya Tompi, Krishna Siregar hingga Fussion Stuff dan Sanjung Prima String Quartet.
Melalui kegiatan itu, Widya Siregar bersama ACT mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam mendukung upaya percepatan pemulihan korban gempa Palu.
Dukungan tersebut dilakukan melalui aksi donasi kemanusiaan yang dikemas dengan konser kebudayaan yang mengadaptasi lagu berbahasa asing unsur budaya Eropa.
"Berangkat dari ketertarikan Eropa. Khususnya, lagu- lagu klasik berbahasa Perancis, Italia dan Spanyol, konser ini menjadi aktualisasi bersama bagi kami pemerhati budaya klasik Eropa untuk ikut berpartisipasi aktif dalam mendukung upaya percepatan pemulihan kota Palu, yang baru- baru ini tertimpa bencana gempa dan tsunami," kata Widya.
Widya turut menyampaikan apresiasinya kepada para donatur dan seluruh masyarakat yang sudah bergabung bersama dalam donasi untuk membantu para korba gempa dan tsunami yang ada di Palu pada konser amal dan budaya tersebut.
"Kita bersama bersatu dan menyatukan langkah melakukan kegiatan sosial dan forum kebudayaan ini untuk peduli membantu musibah bencana di Palu," tutur Widya.
Pada penyelenggaran kegiatan tersebut, Muhammad Basair, excutive Partnership ACT juga mengungkapkan apresiasi khusus kepada Widya Siregar atas inisiatif dalam menggandeng ACT bersama sejumlah musisi lain untuk menggalang dana donasi untuk korban gempa dan tsunami.
"Bangga sekali dengan musisi Widya untuk ikut berbagi kepada korban gempa di Palu, Sigi dan Donggala. Saya harap, aksi ini bisa menularkan kepada masyarakat lainnya untuk ikut membantu korban gempa dan tsunami di Sulteng," ujarnya.
Ia menambahkan, merupakan suatu kesempatan tersendiri bagi ACT bersama-sama dengan komunitas musisi dan pemerhati budaya dapat mengemas aksi "charity" pengumpulan dana korban gempa dan tsunami di Palu melalui pendekatan yang berbeda yakni melalui konser amal yang mengadaptasi lagu-lagu klasik kebudayaan Eropa.
"ACT akan selalu bersinergi dengan pihak mana pun dalam memberikan bantuan kemanusiaan," tutur Basair.
Acara ini dihadiri sejumlah musisi kawakan, di antaranya Tompi, Krishna Siregar hingga Fussion Stuff dan Sanjung Prima String Quartet.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: