Tanjungpinang (ANTARA News) - Sekitar 500 orang umat Islam di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau juga menggelar aksi demo terkait kasus pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Garut.
Titik kumpul massa di Masjid Al Furqon, Jalan Pemuda, Tanjungpinang, Jumat.
Massa yang dikawal puluhan anggota kepolisian berjalan kaki dari Jalan Pemuda menuju Jalan Basuki Rahmad, dan berkumpul di Lapangan Pamedan.
"Pembakaran bendera tauhid oleh oknum anggota Banser melukai, menyakiti perasaan umat Islam. Tetapi kita tidak boleh membenci orangnya, melainkan perbaiki kesalahannya," kata Rizal Hafiz, salah seorang ustad yang berorasi di Masjid Alfurqon.
Rizal juga mengingatkan aksi ini sebagai reaksi dari pembakaran bendera di Garut. Namun dalam aksi tidak boleh melakukan ujaran kebencian.
"Yang dibakar bukan bendera HTI, melainkan bendera tauhid. Kita orasi bukan terkait HTI, melainkan membela bendera tauhid sebagai simbol Islam," tegasnya.
Imam Daerah Front Pembela Islam (FPI) Tanjungpinang, Faturahman, mengatakan, kalimat tauhid merupakan keinginan umat Islam agar dapat diucapkan semasa hidup hingga menjelang ajal.
"Bendera tauhid yang sering dibawa Rasulullah harus dijaga," katanya.
Baca juga: Massa aksi bela kalimat tauhid dekati Kantor Menkopolhukam
Aksi demo pembakaran bendera berkalimat tauhid di Tanjungpinang
26 Oktober 2018 16:45 WIB
Ilustrasi - Sejumlah pengunjuk rasa membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid saat mengikuti unjuk rasa di Mataram, NTB, Jumat (26/10/18).ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/wsj. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: