pengamat intelijen luncurkan buku "indonesia optimis"
26 Oktober 2018 15:56 WIB
Ilustrasi pembangunan sarana-prasarana. Foto menunjukkan jalan arteri non tol yang di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis, (25/10/2018). (ANTARA FOTO/Akbar Tado)
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS), Ngasiman Djoyonegoro, meluncurkan buku berjudul Indonesia Optimis, di Jakarta, Jumat, sebagai bentuk sumbangsih pemikiran dalam rangka mengapresiasi kinerja dan capaian pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
"Buku ini sekaligus untuk membangun narasi optimisme, kontra narasi pesimisme yang selama ini digulirkan oleh pihak-pihak tertentu," jelas Djoyonegoro, dalam acara peluncuran buku di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, justru di era pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, Indonesia berada pada jalur yang benar untuk meyongsong Indonesia Emas 2045.
Dia bilang, pada era pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla masyarakat kian opitimistis bahwa Indonesia bisa menjadi negara maju menyusul Amerika dan China untuk menjadi pemenang di kawasan Asia Pasifik.
Melalui buku setebal 175 halaman itu Djoyonegoro mencoba merekam landasan pemikiran mengapa Indonesia harus opitimistis.
Ia mengulas tentang revolusi mental, sebagai sebuah landasan kokoh komitmen konstitusional pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, juga penegakan hukum, dan pembangunan sarana-prasarana alias infrastruktur yang merata dan seimbang sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
"Buku ini sekaligus untuk membangun narasi optimisme, kontra narasi pesimisme yang selama ini digulirkan oleh pihak-pihak tertentu," jelas Djoyonegoro, dalam acara peluncuran buku di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, justru di era pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, Indonesia berada pada jalur yang benar untuk meyongsong Indonesia Emas 2045.
Dia bilang, pada era pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla masyarakat kian opitimistis bahwa Indonesia bisa menjadi negara maju menyusul Amerika dan China untuk menjadi pemenang di kawasan Asia Pasifik.
Melalui buku setebal 175 halaman itu Djoyonegoro mencoba merekam landasan pemikiran mengapa Indonesia harus opitimistis.
Ia mengulas tentang revolusi mental, sebagai sebuah landasan kokoh komitmen konstitusional pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, juga penegakan hukum, dan pembangunan sarana-prasarana alias infrastruktur yang merata dan seimbang sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Pewarta: Rangga Jingga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: