Kupang, NTT (ANTARA News) - Sebanyak 288 pengungsi Timur Tengah berdemonstrasi di depan Kantor Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), di Kupang, Jumat siang.
Pengungsi berkewarganegaraan Afganistan, Ali Faqiri, di sela-sela demonstrasi itu mengatakan, kedatangan mereka ke IOM adalah meminta kepastian kapan mereka dipindahkan ke daerah yang mempunyai rumah komunitas.
"Saya sudah lima tahun tinggal di Kupang ini. Namun, hingga saat ini belum ada juga rumah komunitas yang bisa menampung kami dan anak-anak kami," katanya.
Rumah komunitas adalah rumah penampungan dengan konsep baru untuk pencari suaka dan pengungsi dari Timur Tengah dan Asia.
Melalui rumah komunitas itu, anak-anak para pengungsi bisa bersekolah dan mendapatkan pelajaran, baik pelajaran sekolah maupun agama, seperti anak-anak Indonesia pada umumnya.
Menurut Faqiri, sudah seharusnya dia dan beberapa pengungsi lainnya dipindahkan ke negara ketiga, baik itu Australia, Amerika, maupun negara lainnya jika tidak ada rumah komunitas.
"Kami sudah datang, tetapi pihak IOM tidak ada satu orang pun yang keluar. Kami akan tunggu terus sampai ada yang keluar," ujarnya.
Ia menjelaskan, mereka yang berdemonstrasi itu terdiri atas warga Afganistan, Pakistan, Ethiopia, dan Sri Lanka.
Beberapa waktu lalu, kata dia, ada sekitar 27 temannya yang sudah dipindahkan ke Kalimantan yang ada rumah komunitasnya.
Oleh karena itu, dia berharap hal tersebut dapat terjadi juga pada dirinya.
Hal yang sama juga diakui Shafur, pengungsi dari Afganistan juga yang sudah berada di Kupang selama kurang lebih tiga tahun.
"Anak saya tahun depan seharusnya sudah sekolah. Tidak adanya rumah komunitas saya kebingungan bagaimana menyekolahkan anak saya," ujarnya.
Ratusan pengungsi Timur Tengah demonstrasi di Kantor IOM
26 Oktober 2018 14:49 WIB
Ilustrasi pengungsi internasional yang ditampung di Indonesia. (ANTARA FOTO/Rahmad)
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018
Tags: