Fauzan asal Riau jadi Duta Genre Nasional 2018
25 Oktober 2018 19:58 WIB
Plt Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sigit Priohutomo (kanan) berdialog dengan Duta GenRe dan Kader KB pada puncak peringatakan Hari Kontrasepsi Sedunia di Astana Japura, Kabupaten Cirebon, Sabtu (13/10) (Budi Santoso/B013)
Pekanbaru (ANTARA News) - Muhammad Fauzan Hawari, pelajar kelas II SMA Ngeri I Bangkinang Kota, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau meraih juara I dalam ajang apresiasi Generasi Remaja (Genre) Tingkat Nasional 2018 yang digelar Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
"Provinsi Riau bangga atas prestasi yang diraih Fauzan, setelah menyisihkan peraih juara dua mahasiswa dari Jawa Tengah dan juara tiga mahasiswa dari Sumatera Selatan di jalur pelajar," kata Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Yasni di Pekanbaru, Kamis.
Atas keberhasilan cemerlang ini, katanya, maka sebagai duta Genre nasional, diharapkan Fauzan dapat mempromosikan program komunikasi informasi edukasi (KIE) ke semua remaja di Riau tentang bagaimana menjadi generasi berecana.
GenRe adalah suatu program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan dan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja. Sedangkan Duta GenRe adalah remaja yang memiliki pengetahuan, bertindak dan berperilaku sebagai remaja untuk menyiapkan dan berencana menuju keluarga berencana.
Tujuan dari program GenRe adalah untuk memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan Generasi Berencana dalam jenjang pendidikan yang terencana, berkarir dalam pekerjaan yang terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai dengan siklus kesehatan reproduksi yakni minimal 21 tahun usia perempuan, 25 tahun untuk laki-laki.
Sedangkan kriteria penilaian terhadap peserta lomba adalah kepribadian, pengetahuan tentang GenRe tahu bagaimana memberikan KIE, bagaimana cara mengimbau remaja untuk menghindari nikah dini, jangan menyalahgunakan narkoba, penundaan usia perkawinan yang pada akhirnya menurunkan angka kelahiran.
"Oleh karena itu kita berharap pada Fauzan, untuk selanjutnya bisa mensosialisasikan dan mengedukasi remaja di sekolah-sekolah, tentang KIE serta semua siswa agar tahu tentang GenRe," katanya.
Muhammad Fauzan Hawari mengatakan ia sebelumnya tidak pernah menyangka akan meraih juara satu nasional, padahal ia hanya berharap masuk sepuluh besar saja.
Fauzan yang mengidolakan BJ Habibie itu menyatakan generasi bangsa adalah generasi pelurus, bukan generasi penerus, artinya ketika orang tua melakukan korupsi, si anak bukan membenarkan namun meluruskan mereka bahwa korupsi itu tidak baik.
Pesannya untuk kalangan remaja di tanah air, tuturnya, "Kenali dirimu, setelah kamu mampu untuk menggali dirimu, kenali bakat yang kamu miliki, setelah itu kembangkan apa yang kamu miliki karena itu adalah modal terpenting dalam menyonsong bonus demografi."
Baca juga: BKKBN: GenRe menyiapkan masa depan remaja Indonesia
Baca juga: BKKBN gencarkan sosialisasi GenRe jelang Hari AIDS Sedunia
"Provinsi Riau bangga atas prestasi yang diraih Fauzan, setelah menyisihkan peraih juara dua mahasiswa dari Jawa Tengah dan juara tiga mahasiswa dari Sumatera Selatan di jalur pelajar," kata Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) Perwakilan BKKBN Provinsi Riau, Yasni di Pekanbaru, Kamis.
Atas keberhasilan cemerlang ini, katanya, maka sebagai duta Genre nasional, diharapkan Fauzan dapat mempromosikan program komunikasi informasi edukasi (KIE) ke semua remaja di Riau tentang bagaimana menjadi generasi berecana.
GenRe adalah suatu program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan dan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja. Sedangkan Duta GenRe adalah remaja yang memiliki pengetahuan, bertindak dan berperilaku sebagai remaja untuk menyiapkan dan berencana menuju keluarga berencana.
Tujuan dari program GenRe adalah untuk memfasilitasi remaja agar belajar memahami dan mempraktikan perilaku hidup sehat dan berakhlak untuk mencapai ketahanan remaja sebagai dasar mewujudkan Generasi Berencana dalam jenjang pendidikan yang terencana, berkarir dalam pekerjaan yang terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai dengan siklus kesehatan reproduksi yakni minimal 21 tahun usia perempuan, 25 tahun untuk laki-laki.
Sedangkan kriteria penilaian terhadap peserta lomba adalah kepribadian, pengetahuan tentang GenRe tahu bagaimana memberikan KIE, bagaimana cara mengimbau remaja untuk menghindari nikah dini, jangan menyalahgunakan narkoba, penundaan usia perkawinan yang pada akhirnya menurunkan angka kelahiran.
"Oleh karena itu kita berharap pada Fauzan, untuk selanjutnya bisa mensosialisasikan dan mengedukasi remaja di sekolah-sekolah, tentang KIE serta semua siswa agar tahu tentang GenRe," katanya.
Muhammad Fauzan Hawari mengatakan ia sebelumnya tidak pernah menyangka akan meraih juara satu nasional, padahal ia hanya berharap masuk sepuluh besar saja.
Fauzan yang mengidolakan BJ Habibie itu menyatakan generasi bangsa adalah generasi pelurus, bukan generasi penerus, artinya ketika orang tua melakukan korupsi, si anak bukan membenarkan namun meluruskan mereka bahwa korupsi itu tidak baik.
Pesannya untuk kalangan remaja di tanah air, tuturnya, "Kenali dirimu, setelah kamu mampu untuk menggali dirimu, kenali bakat yang kamu miliki, setelah itu kembangkan apa yang kamu miliki karena itu adalah modal terpenting dalam menyonsong bonus demografi."
Baca juga: BKKBN: GenRe menyiapkan masa depan remaja Indonesia
Baca juga: BKKBN gencarkan sosialisasi GenRe jelang Hari AIDS Sedunia
Pewarta: Frislidia
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: