Bandung (ANTARA News) - Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat terkena imbas dari sanksi larangan bertanding di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) yang dijatuhkan komisi disiplin (Komdis) PSSI kepada Persib.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kota Bandung, Dodi Ridwansyah, Kamis di Bandung mengatakan, sejak Stadion GBLA tidak digunakan sebagai homebase Persib, Pemkot kehilangan pendapatan hingga Rp360 juta.

"Udah empat kali pertandingan ga main di sini (GBLA) kita kehilangan kas masuk hingga Rp360 juta," ujarnya.

Dodi mengatakan, selama ini biaya perawatan Stadion GBLA berasal dari tiket, sewa, dan pajak. Dalam satu bulan, apabila Persib menggunakan GBLA maka pemasukannya dapat mencapai Rp200 juta.

Dana itu yang menjadi sumber utama pemeliharaan stadion dan membantu mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk pemeliharaan stadion.

"Pendapatan Persib sebulan dua kali mereka bayar Rp90 juta, jadi Rp180 juta, tinggal kali setahun berapa, itu pertandingan. Kalau latihan itu beda, katakanlah dalam sebulan kami terima dari Persib Rp200 juta latihan dan pertandingan," kata dia.

Saat disinggung mengenai biaya operasional dan perawatan yang harus dikeluarkan, Stadion GBLA per tahun bisa menghabiskan anggaran mencapai lima miliar rupiah.

Angka tersebut termasuk ke dalam biaya pemeliharaan sarana dan prasarana, kualitas rumput, serta biaya gaji petugas yang semuanya dibebankan pada APBD.

"Kisarannya sampai lima miliar yang paling besar untuk keamanan, kebersihan, listrik, dan rumput," kata dia.

Dispora juga enggan menyewakan Stadion GBLA untuk kegiatan umum kecuali acara-acara yang diselenggarakan Pemkot Bandung. Pasalnya, sejak didirikannya, Stadion GBLA khusus diperuntukkan bagi Persib.

"Kalau rumput rusak biaya perawatannya lumayan dan kasihan ke Persib kalau mau bertanding atau latihan," katanya.

(KR-ASP/T007)