Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto pada Kamis mengemukakan bahwa Indeks Kerukunan Beragama mengalami penurunan.

Indeks Kerukunan Beragama yang pada 2015 tercatat 75,36 persen sempat meningkat sedikit menjadi 75,47 persen pada 2016 namun kemudian turun menjadi 72,2 persen pada 2017.

"Ini jujur kita turun," kata Wiranto saat memaparkan capaian Empat Tahun Kinerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis.

"Penurunan indeks Kerukunan Beragama karena adanya Pilkada serentak. Banyak kegiatan politik yang menggunakan simbol agama," katanya, menambahkan bahwa makin maraknya peredaran hoaks terkait isu agama di media sosial ikut memperburuk keadaan.

Kendati demikian, ia mengatakan, pemerintah masih bisa mengatasi persoalan itu sehingga tidak sampai menyebabkan konflik horizontal yang berkepanjangan.

"Agak terkejut juga dengan peristiwa di Garut. Adanya tuduhan pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid. Lalu disebarkan lewat medsos dengan pemahaman berbeda. Tapi, dengan cepat mendudukkan permasalahannya. Dan mudah-mudahan itu bisa memberikan penjelasan kepada masyarakat," katanya.

Wiranto mengapresiasi kinerja Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), yang saat ini sudah terbentuk di 34 provinsi dan 500 kabupaten/kota, dalam menekan konflik di masyarakat.

"FKUB telah mampu menekan terjadinya konflik. Khususnya dalam kegiatan keagamaan," katanya.

Baca juga:
Menag puji desa kerukunan beragama di Bengkulu
Indonesia juara dua lomba program kerukunan beragama dunia