Jembatan Kuning Palu akan direkonstruksi
24 Oktober 2018 21:16 WIB
Ilustrasi: Jembatan Kuning Palu, Sulawesi Tengah, sebelum roboh diterjang tsunami di wilayah tersebut. (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)
Palu (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pemerintah akan merekonstruksi Jembatan Kuning (Jembatan IV) di Sungai Palu yang hancur akibat gempa bumi dan tsunami pada 28 September 2018.
"Lagi diteliti, mau ditempatkan dimana (jembatan baru nanti - red)," katanya kepada wartawan di Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu.
Menteri PUPR dan rombongan tiba di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini dengan pesawat khusus pada Rabu, sekitar pukul 14.00 Wita.
Setelah meninjau hunian sementara korban gempa di Kelurahan Petobo dan Balaroa serta Jembatan Kuning di Pantai Talise, muara Sungai Palu, menteri kembali ke Jakarta.
Menurut dia, Jembatan Kuning yang telah menjadi ikon Kota Palu itu rusak karena tsunami. Indikasinya adalah kerangka jembatan itu menggelimpang ke hulu saat terkena arus, sementara fondasinya masih tegar, tidak bergerak sama sekali.
"Jadi kita mau lihat dulu apakah tetap di situ ataukah mau direlokasi," ujarnya.
Ditanya soal desain jembatan baru nanti apakah akan tetap sama seperti yang roboh itu karena telah menjadi ikon Kota Palu, menteri mengatakan bisa saja desainnya sama.
"Tapi desain itu kan aspek tekstural tapi konstruksinya akan tetap jembatan," ujarnya singkat.
Ditanya soal bangunan-bangunan kosong, Menteri PUPR mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan audit teknis yang diharapkan bisa selesai dalam dua pekan ke depan.
"Kalau auditnya sudah selesai, maka rumah-rumah itu akan ditempeli stiker yang menyebutkan apakah bangunan atau rumah bersangkutan masih bisa digunakan atau tidak," ujarnya.
Baca juga: PUPR percepat perbaikan Jembatan Kuning Palu
Baca juga: Akhir dari romantisme jembatan lengkung Palu IV
"Lagi diteliti, mau ditempatkan dimana (jembatan baru nanti - red)," katanya kepada wartawan di Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu.
Menteri PUPR dan rombongan tiba di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini dengan pesawat khusus pada Rabu, sekitar pukul 14.00 Wita.
Setelah meninjau hunian sementara korban gempa di Kelurahan Petobo dan Balaroa serta Jembatan Kuning di Pantai Talise, muara Sungai Palu, menteri kembali ke Jakarta.
Menurut dia, Jembatan Kuning yang telah menjadi ikon Kota Palu itu rusak karena tsunami. Indikasinya adalah kerangka jembatan itu menggelimpang ke hulu saat terkena arus, sementara fondasinya masih tegar, tidak bergerak sama sekali.
"Jadi kita mau lihat dulu apakah tetap di situ ataukah mau direlokasi," ujarnya.
Ditanya soal desain jembatan baru nanti apakah akan tetap sama seperti yang roboh itu karena telah menjadi ikon Kota Palu, menteri mengatakan bisa saja desainnya sama.
"Tapi desain itu kan aspek tekstural tapi konstruksinya akan tetap jembatan," ujarnya singkat.
Ditanya soal bangunan-bangunan kosong, Menteri PUPR mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan audit teknis yang diharapkan bisa selesai dalam dua pekan ke depan.
"Kalau auditnya sudah selesai, maka rumah-rumah itu akan ditempeli stiker yang menyebutkan apakah bangunan atau rumah bersangkutan masih bisa digunakan atau tidak," ujarnya.
Baca juga: PUPR percepat perbaikan Jembatan Kuning Palu
Baca juga: Akhir dari romantisme jembatan lengkung Palu IV
Pewarta: Rolex Malaha
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018
Tags: