Jakarta (ANTARA News) - Suku Dinas Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Pusat menyebarkan 300 spanduk berisi sosialisasi pengolahan sampah kepada warga untuk mengurangi sampah plastik di fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos-fasum) Jakpus.

"Hampir 300 spanduk kita sebar yang intinya mengajak warga mengurangi sampah plastik dan mendirikan bank sampah di gedung sekolah dan kantor pemerintahan," ucap Kepala Seksi Peran Masyarakat dan Penaatan Hukum (PMPH) Sudin LH Jakpus, Maspud di Jakarta, Rabu.

Maspud menambahkan sosialisasi digelar untuk melaksanakan Peraturan Daerah (Perda) DKI Nomor 3 tahun 2013 tentang Pengelolaan Sampah.

"Target kita setiap harinya dapat mengurangi sekitar 20 persen sampah melalui pengolahan, baik untuk pupuk kompos maupun daur ulang," kata Maspud.

Pihaknya telah mencatat sebanyak 200 bank sampah di Jakpus, namun hanya 161 bank sampah yang aktif beroperasi.

Isu sampah di Jakarta menjadi perhatian utama Pemerintah DKI Jakarta setelah terjadinya miskomunikasi dengan Pemerintah Kota Bekasi,Jabar terkait dana kompensasi bau.

Pemprov DKI memutuskan untuk mengelola sampah secara mandiri di wilayahnya dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan bergerak di bidang energi bersih dari Finlandia, Fortum untuk membangun teknologi fasilitas pengelolaan sampah intermediate treatment facility (ITF) di Sunter, Jakarta Utara.

Proyek yang memerlukan anggaran sebesar Rp3,8 triliun atau 250 juta dolar AS itu rencananya akan diselesaikan dalam waktu tiga tahun dan dilakukan peletakan batu pertama pada Desember 2018.