Semarang (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjajaki pembangunan pelabuhan terintegrasi dengan kawasan industri, perumahan, dan infrastruktur lain sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, serta investasi.

"Kemarin saya melakukan kunjungan kerja di Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur, untuk menjajaki pembangunan pelabuhan terintegrasi di Jateng," kata Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen di Semarang, Rabu.

Menurut dia, JIIPE merupakan model pelabuhan yang ideal karena keberadaannya dapat menekan biaya produksi maupun distribusi barang.

Apabila berbagai sektor perusahaan berada dalam satu kawasan atau terintegrasi dengan pelabuhan, tol, jalur kereta api, perumahan, serta keperluan lainnya maka akan memberikan kontribusi positif terhadap efisiensi biaya logistik.

Dia berharap melalui kunjungan kerja di JIIPE dapat mengetahui mekanisme penyelenggaraan kawasan industri yang terintegrasi dengan pelabuhan.

Termasuk, kata dia, pengelolaan skema, penguasaan lahan, dan potensi "hinterland" sebagai pengguna pelabuhan, serta memiliki gambaran multimoda yang tepat diterapkan di Jateng.

Maimoen menyebutkan, sedikitnya ada delapan daerah di Jateng yang mengajukan pengembangan pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri, salah satunya Kabupaten Kendal.

"Harus ada terobosan-terobosan baru untuk mengatasi berbagai persoalan, terutama terkait perizinan dan pengoperasian kawasan industri, maka nanti akan kita koordinasikan lagi bersama SKPD (satuan kerja perangkat daerah) terkait," ujar politikus Partai Persatuan Pembangunan itu.

Baca juga: Pendapatan Pemprov Jateng 2017 naik Rp4 triliun