Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah sudah menyalurkan Rp187 triliun dana desa dalam empat tahun terakhir dan menyatakan serapan dana untuk desa meningkat dari tahun ke tahun.

Menurut data pemerintah, dana desa tahun 2015 sebesar Rp 20,67 triliun dengan penyerapan 82,72 persen, tahun 2016 dana desa bertambah menjadi Rp46,98 triliun dan penyerapan meningkat menjadi 97,65 persen, dan dana desa yang tahun 2017 nilainya Rp60 triliun penyerapannya sampai 98,54 persen.

"Peningkatan penyerapan ini cerminan bahwa tata kelola di desa membaik. Keberhasilan dana desa pun ditentukan oleh pendampingan," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

"Kami mempunyai 40.000 pendamping desa. Saat ini kami juga bekerja sama juga dengan Forum Pertides (Perguruan Tinggi untuk Desa) dengan 100 universitas yang setiap tahun mengirim 75 ribu mahasiswa KKN tematik untuk membantu pendampingan," katanya.

Ia menjelaskan dana desa berkontribusi pada peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat karena telah digunakan untuk membangun jalan desa sepanjang 158.691 kilometer, jembatan sepanjang 1.028.225 meter, tambatan perahu 4.711 unit, 14.770 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), 6.932 pasar desa, 179.625 penahan tanah, 942.927 sarana air bersih, serta 39.351 saluran irigasi.

Dana desa juga digunakan untuk mendukung peningkatan kualitas hidup warga melalui pembangunan 18.477 Posyandu, 24.005.604 meter drainase, 178.034 fasilitas MCK, 48.694 Gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 3.026 embung, 37.662 sumur, dan Polindes 8.028 unit.

"Dampak yang dihasilkan yakni ada peningkatan pendapatan per kapita per bulan di perdesaan," kata Eko.

Ia mengatakan pendapatan per kapita per bulan di perdesaan yang tahun 2014 sebesar Rp572.586 sudah meningkat menjadi Rp804.011 pada 2018 dengan rata-rata pendapatan warga desa naik 6,13 persen per tahun selama periode 2015-2017.

"Saya yakin tujuh tahun ke depan sudah bisa di atas Rp2 juta," katanya.

Ia mengatakan secara keseluruhan angka kemiskinan pun turun menjadi 7,02 persen pada 2018 dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun menjadi 3,72 persen dari 4,01 persen.

Eko menambahkan program dana desa yang dicanagkan sejak 2015 hanyalah stimulan. Desa terus didorong agar mandiri dengan pendapatan dari pengelolaan potensi asli desa.

Baca juga:
Mendagri: Dana kelurahan beda dengan dana desa
Presiden: Dana Desa naik, harus tepat sasaran