Jakarta (ANTARA News) - Dewan Pers mengingatkan jurnalis yang menjadi tim sukses atau calon legislatif untuk mundur dari profesinya karena netralitasnya akan dipertanyakan.
Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo kepada Antara di Jakarta, Selasa, mengatakan wartawan bekerja untuk kepentingan publik, tetapi ketika bergabung menjadi tim sukses atau caleg, maka menyalahi prinsip itu.
"Kami minta supaya dia nonaktif, cuti sementara atau mundur dari profesi wartawan," ujar Yosep Adi Prasetyo.
Ia menuturkan sejumlah jurnalis atau pemimpin redaksi telah mundur dari profesinya saat menjadi caleg di salah satu partai dan melapor kepada Dewan Pers. Hal tersebut dinilainya merupakan contoh yang bagus.
Dewan Pers mengatur hal tersebut melalui Surat Edaran Nomor 02/SE-DP/II/2014 tentang Independensi Wartawan dan Pemuatan Iklan Politik di Media Massa.
Sementara untuk memastikan media independen, Dewan Pers mendorong redaksi media diisi wartawan yang mempunyai kompetensi utama.
"Di luar itu kami punya nota kesepahaman dengan Bawaslu, KPU dan KPI terkait penggunaan media untuk kepentingan politik. Nanti muncul teguran bersama lembaga ini," kata Yosep.
Terkait tahun politik, Dewan Pers pun mengimbau jurnalis untuk hanya menggunakan sumber yang kredibel dan menjauhi mengambil informasi dari media sosial.
Boleh saja informasi dari media sosial dijadikan berita, tetapi jurnalis harus tetap melakukan konfirmasi, klarifikasi dan verifikasi.
Baca juga: Bawaslu : Caleg tidak kampanye iklan di media
Baca juga: Gaji dinilai masih jadi tantangan jurnalis profesional
Jurnalis yang menjadi tim sukses harus mundur
23 Oktober 2018 18:58 WIB
Ketua Dewan Pers Yosep Adi Prasetyo. (ANTARA News/Dyah Dwi)
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018
Tags: