Jakarta (ANTARA News) - Pelatih timnas U-16 Indonesia, Fakhri Husaini berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan PSSI bersinergi terkait dengan pembinaan sepak bola usia muda kerena saat ini dinilai masih jalan sendiri-sendiri.

"Kerja sama pemerintah dan PSSI harus ditingkatkan karena semua aktifitas olahraga termasuk sepak bola adalah aset. Jadi jangan jalan sendiri-sendiri," katanya sela launching kompetisi Liga Nivea Men Topskor U-17 di Wisma Kemenpora, Jakarta, Selasa.

Menurut dia, salah satu hal yang bisa secepatnya diterapkan adalah kompetisi usia muda yang tersetruktur meski saat ini ada pihak swasta yang sudah melakukan seperti Liga Kompas maupun Liga Topskor. Untuk PSSI ada Piala Suratin sedangkan dari pemerintah ada Liga Pelajar U-16.

"Saya tidak melihat ada event lain selain kompetisi yang bisa membuat mereka (pemain muda) bisa mengembangkan bakatnya," kata mantan pemain nasional itu.

Kompetisi Liga Nivea Men Topskor U-17 sesuai dengan jadwal digelar di Stadion Beacukai Rawamangun, Jakarta mulai 28 Oktober hingga enam bulan kedepan. Ada 20 Sekolah Sepak Bola (SSB) se-Jabodetabek yang baka terlibat pada kompetisi bergengsi ini.

Menurut Fakhri kompetisi semacam ini merupakan satu-satunya jalan mudah menemukan bibit-bibit unggul pesepakbola muda Indonesia. Bahkan dirinya menyebut jika kompetisi seperti ini banyak berlangsung maka memudahkan para pelatih menemukan potensi pesepakbola muda Indonesia dari penjuru daerah.

Hanya saja pelatih berusia 53 tahun berharap kompetisi ini digelar sesuai dengan semua tahapan dan aturan karena Liga Nivea Men Topskor U-17 bakal menjadi filter untuk melahirkan pemain berkualitas.

"Menurut saya sebuah kompetisi itu juga harusnya di jalankan secara terintegrasi, berkelanjutan dan bersinergi. Karena kalo hanya sekedar sekali lalu hilang ya tidak ada artinya. Kompetisi yang berjalan dengan baik dan berkelanjutan pun nantinya pasti akan bisa melahirkan pemain-pemain bola usia muda yang pasti hebat," kata Fakhri menambahkan.

Pentingnya kompetisi usia muda juga dirasakan pemain Timnas U-16 Rendy Juliansyah. Menurut dia, dengan adanya kompetisi berjenjang maka banyak manfaat yang akan didapat oleh pemain.

"Tahun lalu saya juga turun di Liga Topskor. Jelas sangat bermanfaat. Hasilnya saya bisa membela timnas," katanya.

Sementara itu Deputi Bidang Pembudayaan Kemenpora, Raden Isnanta mengaku sangat mendukung Liga Nivea Men Topskor U-17. Hanya saja pihaknya meminta pelaksanaannya tidak hanya di Jabodetabek dan harapannya bisa menjamah 34 provinsi yang ada di Indonesia.