Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia meminta kepada pemerintah Arab Saudi agar proses investigasi untuk kasus kematian wartawan Jamal Khashoggi yang dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul dapat dilakukan secara transparan dan seksama.

Permintaan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir di Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa.

"Kami paham pertemuan ini berlangsung di tengah situasi yang menjadi perhatian kita semua, yaitu pembunuhan terhadap Jamal Khashogi. Oleh karena itu, dalam pertemuan tadi saya sampaikan posisi Indonesia terhadap kasus tersebut. Indonesia meminta kiranya investigasi dapat dilakukan secara transparan dan seksama," kata Menlu Retno Marsudi.

Menlu RI menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia sangat prihatin terhadap kejadian yang menimpa Jamal Khashoggi dan menyampaikan rasa duka cita yang mendalam kepada keluarga Jamal.

Baca juga: Raja Saudi sampaikan duka cita kepada keluarga mendiang Khashoggi

"Saya juga menyampaikan kepada Menlu al-Jubeir bahwa saya mencermati juga pernyataan (pemerintah Arab Saudi) yang dinyatakan melalui Menlu al-Jubeir dua hari lalu, yang antara lain menyebutkan 'we are determined to find out all the fact' (kami bertekad untuk mencari tahu seluruh faktanya)," ujar Retno.

Sebelumnya, Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir menyampaikan bahwa para pejabat Arab Saudi tidak mengetahui rincian mengenai bagaimana wartawan Jamal Khashoggi dibunuh di konsulat Saudi di Istanbul atau di mana jasad Khashoggi saat ini.

Dia mengatakan bahwa Khashoggi didekati oleh "tim keamanan Saudi" ketika ia masuk ke konsulat itu dan laporan mengenai apa yang terjadi setelah itu berbeda dari apa yang para pejabat Turki sampaikan dan hal itu mendorong pemerintah Arab Saudi untuk menyelidiki.

"Ia (Khashoggi) dibunuh di konsulat itu. Kami tidak tahu rincian-rinciannya bagaimana. Kami tidak tahu dimana jasadnya. Kami bertekad untuk mengungkap setiap aspek. Kami bertekad menghukum mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan ini," kata al-Jubeir.

Baca juga: Turki: masalah Khashoggi bukan cuma urusan Riyadh-Ankara
Baca juga: Eksekutor Khashoggi lihat aksi lewat Skype