Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu melakukan pertemuan bilateral dengan Menhan India Nirmala Sitharaman yang melakukan kunjungan balasan ke Indonesia, salah satunya membahas kerja sama industri pertahanan.

"Kunjungan Bu Menteri ke sini untuk memperkuat kerja sama pertahanan antara kedua negara. Kemampuan (industri pertahanan) India cukup bagus," kata Ryamizard sai menerima Menhan India‎ Nirmala Sitharaman di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa.

Ryamizard menjelaskan produk dari India yang bisa dipakai Indonesia adalah radar dan drone. Kedua alat itu sedang dibutuhkan Indonesia untuk pengamanan berbagai wilayah di tanah air.

Dalam pertemuan itu juga dibahas kerja sama maritim, industri pertahanan, dan penanggulangan teroris, serta penanggulangan bencana.

"India ingin masuk dalam patroli bersama di Selat Malaka. Namun, perlu izin dulu dengan Malaysia. Sampai saat ini, Malaysia belum memberikan jawaban," kata purnawirawan jenderal bintang empat ini.

Selain itu, Indonesia dan India akan bekerja sama dalam pelatihan pilot Sukhoi mengingat India memiliki banyak pesawat tempur produk Rusia itu.

Indonesia menghargai inisiasi Memorandum of Understanding (MoU) yang telah dikirimkan oleh Bharat Electronic Ltd, India ke PT Len. MoU itu terkait pengadaan radar. Pihak India berharap Mou tersebut dapat ditandatangani pada saat Indo Defence tahun ini di Jakarta.

"Saat ini MoU tersebut sedang dalam pembahasan internal PT Len. Diharapkan akan segera dapat diselesaikan dalam waktu dekat," ujar Ryamizard.

Dalam penemuan tersebut, Ryamizard juga mengapresiasi keunggulan teknologi yang dimiliki oleh India, yaitu misil jarak jauh. Hal ini sejalan dengan Indonesia yang saat ini sedang membangun tujuh program unggulan nasional dalam industri pertahanan. Salah satu diantaranya adalah penguasaan teknologi misil.‎

Sementara itu, Menhan India Nirmala Shitaraman menuturkan kerja sama pertahanan dengan Indonesia sangat menyenangkan sehingga banyak yang sudah disepakati.

Untuk bidang penanggulangan bencana, India akan memberikan bantuan lagi jika Indonesia memintanya.

"Dalam pertemuan ini kami lebih banyak berbagi informasi dan keuntungan dalam bidang ini," tutur dia.

Saat ini India dan Indonesia telah memiliki tiga forum bilateral di bidang keamanan dalam berbagai tingkatan. Kerja sama pertahanan antara India dan Indonesia telah memiliki payung hukum berupa Defence Cooperation Agreement yang ditandatangani pada Januari 2001.

Dalam perjalanannya DCA telah direvisi bersama dan telah ditandatangani kedua belah pihak secara sirkular pada bulan Mei 2018. Dokumen tersebut secara seremonial telah diserahterimakan bersamaan dengan kunjungan PM Narendra Modi ke Indonesia pada bulan Mei 2018.

Indonesia dan India telah memiliki tiga forum bilateral di bidang pertahananan dan keamanan. Ketiganya adalah Biennial Meeting pada level Menhan, Joint Defence Cooperation Committee (JDCC) pada level Sekjen dan Indonesia-India Security Dialogue (IISD) pada level Menko Polhukam.