Gus Ipul berharap santri ikut gerakkan ekonomi perdesaan
22 Oktober 2018 23:02 WIB
Sejumlah santri mengikuti apel upacara hari santri nasional dan kirab santri di Lapangan Dadaha, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (22/10/2018). Dalam peringatan tersebut menyerukan sejarah penyebaran Islam Nusantara, Tasikmalaya sudah dikenal sebagai salah satu daerah penyebaran Islam terbesar di Indonesia dan mengajak untuk memperkuat silaturahim para santri dan ulama di Indonesia dan dunia. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/hp.
Surabaya (ANTARA News) - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Saifullah Yusuf berharap santri semakin terbiasa dan ikut menggerakkan ekonomi di perdesaan karena akan turut membantu perkembangan pembangunan serta perekonomian setempat.
"Santri yang bisa menggerakkan ekonomi di perdesaan tentu bagus sekali. Mereka turun langsung dan terlibat memajukan desa," ujar Gus Ipul, sapaan akrabnya, kepada wartawan menyikapi peringatan Hari Santri Nasional di Surabaya, Senin.
Ia memisalkan di Pondok Pesantren Sidogiri, Kabupaten Pasuruan, yang selama ini ada proses kerja nyata di perdesaan bagi para santri untuk mengajar mengaji.
Saat mengajar mengaji di desa itulah, kata dia, santri juga bisa bekerja sama dengan Bumdes untuk meningkatkan perekonomian warga, seperti halnya di perkotaan yang mana santri juga bisa bekerja sama dengan UMKM.
"Jadi, santri harus memiliki peran, yaitu mengaji, cinta NKRI dan memperkuat perekonomian," ucap Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut.
Karena itulah, Gus Ipul meminta pemerintah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota bisa menyukseskan program Presiden Joko Widodo yang akan mendirikan 1.000 lembaga pelatihan di pondok pesantren.
"Saat bertemu Presiden bersama para kiai, beberapa waktu lalu, beliau menginginkan penguatan keterampilan santri dengan mendirikan 1.000 lembaga keterampilan di lingkungan pesantren. Ini sangat bagus dan harus didukung," katanya.
Sementara itu, orang nomor dua di Pemprov Jatim itu berpesan kaum santri agar berbuat lebih keras lagi karena selama ini mereka dikenal memiliki etos kerja ulet, sopan, dan suka bergotong royong.
Baca juga: Presiden minta para santri jaga semangat resolusi jihad
Baca juga: Baznas luncurkan santripreneur di hari santri nasional
"Santri yang bisa menggerakkan ekonomi di perdesaan tentu bagus sekali. Mereka turun langsung dan terlibat memajukan desa," ujar Gus Ipul, sapaan akrabnya, kepada wartawan menyikapi peringatan Hari Santri Nasional di Surabaya, Senin.
Ia memisalkan di Pondok Pesantren Sidogiri, Kabupaten Pasuruan, yang selama ini ada proses kerja nyata di perdesaan bagi para santri untuk mengajar mengaji.
Saat mengajar mengaji di desa itulah, kata dia, santri juga bisa bekerja sama dengan Bumdes untuk meningkatkan perekonomian warga, seperti halnya di perkotaan yang mana santri juga bisa bekerja sama dengan UMKM.
"Jadi, santri harus memiliki peran, yaitu mengaji, cinta NKRI dan memperkuat perekonomian," ucap Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut.
Karena itulah, Gus Ipul meminta pemerintah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota bisa menyukseskan program Presiden Joko Widodo yang akan mendirikan 1.000 lembaga pelatihan di pondok pesantren.
"Saat bertemu Presiden bersama para kiai, beberapa waktu lalu, beliau menginginkan penguatan keterampilan santri dengan mendirikan 1.000 lembaga keterampilan di lingkungan pesantren. Ini sangat bagus dan harus didukung," katanya.
Sementara itu, orang nomor dua di Pemprov Jatim itu berpesan kaum santri agar berbuat lebih keras lagi karena selama ini mereka dikenal memiliki etos kerja ulet, sopan, dan suka bergotong royong.
Baca juga: Presiden minta para santri jaga semangat resolusi jihad
Baca juga: Baznas luncurkan santripreneur di hari santri nasional
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018
Tags: