Sandiaga serukan jihad ekonomi
22 Oktober 2018 20:21 WIB
Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno saat disambut Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Solahudin Wahid atau Gus Solah di Hari Santri Nasional di Jombang, Jawa Timur, Senin (22/10/2018). Dokumen Tim SSU
Surabaya (ANTARA News) - Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, menyerukan "Jihad Ekonomi", setelah terinspirasi dari napak tilas "Resolusi Jihad" dalam rangka Hari Santri Nasional yang diikutinya di Jombang, Jawa Timur.
"Perjalanan dari Jombang tadi sangat menginspirasi. Ini perjalanan yang menggetarkan hati saya," ujarnya, di sela peresmian Rumah Pemenangan Prabowo-Sandi di Surabaya, Jawa Timur, Senin petang.
Makna napak tilas "Resolusi Jihad", bagi dia sangat mendalam. "Semangat Resolusi Jihad yang dicetuskan KH Hasyim Asyari inilah yang mengobarkan semangat perlawanan terhadap penjajah sehingga pecah perang 10 November 1945 untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia," ujarnya.
Hari dicetuskannya Resolusi Jihad itu sendiri kini diperingati sebagai Hari Santri Nasional setiap tanggal 22 Oktober.
Ke depan, Sandi mengajak segenap pendukungnya untuk berbuat lebih baik lagi demi kemakmuran bangsa Indonesia.
"Mari kita lakukan Jihad Ekonomi. Apalagi barang-barang kebutuhan pokok saat ini harganya mahal. Generasi milenial cemas mencari lapangan kerja," katanya.
Karena itulah dia bersama Prabowo menjanjikan kebangkitan ekonomi. Kaum santri, Sandi menandaskan, harus menjadi penebar manfaat rahmatan lil alamin.
"Santri harus menciptakan lapangan kerja, bukan pencari kerja, yaitu dengan menggerakkan Santrinpreneur. Kita harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri dengan membuka lapangan kerja seluas seluas," tuturnya.
"Perjalanan dari Jombang tadi sangat menginspirasi. Ini perjalanan yang menggetarkan hati saya," ujarnya, di sela peresmian Rumah Pemenangan Prabowo-Sandi di Surabaya, Jawa Timur, Senin petang.
Makna napak tilas "Resolusi Jihad", bagi dia sangat mendalam. "Semangat Resolusi Jihad yang dicetuskan KH Hasyim Asyari inilah yang mengobarkan semangat perlawanan terhadap penjajah sehingga pecah perang 10 November 1945 untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia," ujarnya.
Hari dicetuskannya Resolusi Jihad itu sendiri kini diperingati sebagai Hari Santri Nasional setiap tanggal 22 Oktober.
Ke depan, Sandi mengajak segenap pendukungnya untuk berbuat lebih baik lagi demi kemakmuran bangsa Indonesia.
"Mari kita lakukan Jihad Ekonomi. Apalagi barang-barang kebutuhan pokok saat ini harganya mahal. Generasi milenial cemas mencari lapangan kerja," katanya.
Karena itulah dia bersama Prabowo menjanjikan kebangkitan ekonomi. Kaum santri, Sandi menandaskan, harus menjadi penebar manfaat rahmatan lil alamin.
"Santri harus menciptakan lapangan kerja, bukan pencari kerja, yaitu dengan menggerakkan Santrinpreneur. Kita harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri dengan membuka lapangan kerja seluas seluas," tuturnya.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo/ Hanif Nashrullah
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018
Tags: