Ribuan warga Maligi Pasaman Barat masih terisolasi
22 Oktober 2018 18:47 WIB
Sejumlah pelajar menggunakan perahu getek untuk menyeberang sungai Batang Batahan di Jorong Lubuk Gobing, Nagari Silaping, Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Rabu (17/10/2018). Pelajar harus menggunakan getek untuk menuju sekolahnya di jorong Silayang dikarenakan jembatan semi permanen rusak akibat banjir dan tergerus arus sungai Batang Batahan. (ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi/wsj.)
Simpang Empat, Sumbar (ANTARA News) - Ribuan masyarakat Maligi Kecamatan Sasak Ranah Pasisie Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), masih terisolasi akibat terputusnya akses jalan menuju daerah itu setelah banjir beberapa waktu lalu.
Sekretaris Nagari Persiapan Maligi Hendrian di Simpang Empat, Senin, membenarkan masyarakat Maligi masih terisolasi karena akses yang masih terputus karena jalan yang rusak dan air masih mengenangi sejumlah titik menuju lokasi itu.
"Ada lima lokasi yang masih digenangi air. Salah satunya di daerah Bancah Galinggang," ujarnya.
Menurutnya, di daerah itu tidak bisa dilewati kendaraan karena bertemunya air sungai dengan air laut. Akhirnya untuk memobilisasi masyarakat maka sejumlah pemuda menyediakan rakit yang terbuat dari jeringen dan kayu seadanya.
Ia mengaku meskipun berbahaya, masyarakat sekitar mengaku tidak memiliki pilihan lain melewati Bancah Galingang. Selain itu masyarakat harus melewati hal serupa di empat titik lainnya sebelum sampai ke Maligi atau Sikilang.
Guna menjaga keselamatan penumpang, penyedia jasa hanya menaikan beberapa orang di atas rakit.
Selain itu hingga saat ini daerah mereka tidak bisa diakses kendaraan roda empat atau mobil. Puluhan mobil masyarakat setempat saat ini tertahan di Maligi karena tidak bisa keluar karena jalan di pinggir laut dan diarea perusahaan masih terputus.
Ia berharap pemerintah daerah dan provinsi bisa menggunakan dana tanggap darurat untuk membangun jalan dan jembatan darurat menuju Maligi.
Sebab dengan lancarnya akses jalan di Maligi juga akan memudahkan masyarakat Sikilang untuk keluar daerah.
Sementara itu, Anggota DPD RI, Emma Yohana, saat meninjau lokasi banjir mengatakan akan bekerja sama dengan Pemkab setempat agar segera dibuatkan jembatan darurat menuju Maligi.
"Saat ini kebutuhan transportasi sekitar sebelas ribu jiwa di Nagari Maligi dan Sikilang bergantung kepada akses jalan tersebut. Kita juga akan berkoordinasi dengan pemerintah agar merencanakan pembangunan jembatan permanen," katanya.*
Baca juga: 11 kecamatan di Pasaman Barat kebanjiran
Baca juga: Banjir melanda sebagian wilayah Pasaman Barat
Sekretaris Nagari Persiapan Maligi Hendrian di Simpang Empat, Senin, membenarkan masyarakat Maligi masih terisolasi karena akses yang masih terputus karena jalan yang rusak dan air masih mengenangi sejumlah titik menuju lokasi itu.
"Ada lima lokasi yang masih digenangi air. Salah satunya di daerah Bancah Galinggang," ujarnya.
Menurutnya, di daerah itu tidak bisa dilewati kendaraan karena bertemunya air sungai dengan air laut. Akhirnya untuk memobilisasi masyarakat maka sejumlah pemuda menyediakan rakit yang terbuat dari jeringen dan kayu seadanya.
Ia mengaku meskipun berbahaya, masyarakat sekitar mengaku tidak memiliki pilihan lain melewati Bancah Galingang. Selain itu masyarakat harus melewati hal serupa di empat titik lainnya sebelum sampai ke Maligi atau Sikilang.
Guna menjaga keselamatan penumpang, penyedia jasa hanya menaikan beberapa orang di atas rakit.
Selain itu hingga saat ini daerah mereka tidak bisa diakses kendaraan roda empat atau mobil. Puluhan mobil masyarakat setempat saat ini tertahan di Maligi karena tidak bisa keluar karena jalan di pinggir laut dan diarea perusahaan masih terputus.
Ia berharap pemerintah daerah dan provinsi bisa menggunakan dana tanggap darurat untuk membangun jalan dan jembatan darurat menuju Maligi.
Sebab dengan lancarnya akses jalan di Maligi juga akan memudahkan masyarakat Sikilang untuk keluar daerah.
Sementara itu, Anggota DPD RI, Emma Yohana, saat meninjau lokasi banjir mengatakan akan bekerja sama dengan Pemkab setempat agar segera dibuatkan jembatan darurat menuju Maligi.
"Saat ini kebutuhan transportasi sekitar sebelas ribu jiwa di Nagari Maligi dan Sikilang bergantung kepada akses jalan tersebut. Kita juga akan berkoordinasi dengan pemerintah agar merencanakan pembangunan jembatan permanen," katanya.*
Baca juga: 11 kecamatan di Pasaman Barat kebanjiran
Baca juga: Banjir melanda sebagian wilayah Pasaman Barat
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018
Tags: