Stapac curi momentum pertandingan untuk juarai turnamen pramusim IBL
22 Oktober 2018 01:23 WIB
Pemain Stapac Jakarta merayakan kemenangan setelah meraih piala juara turnamen pramusim Liga Bola Basket Indonesia IBL GO-JEK Tournament di GOR Sritex Solo, Minggu (21/10). Stapac Jakarta mengalahkan Pelita Jaya Jakarta di babak final dengan skor 62-56. (Antaranews/Aditya E.S. Wicaksono)
Solo (ANTARA News) - Tim Stapac Jakarta mampu mencuri momentum pertandingan untuk menjuarai turnamen pramusim Liga Bola Basket Indonesia IBL GO-JEK Tournament di GOR Sritex Solo, Minggu, dengan mengalahkan Pelita Jaya Jakarta 62-56 di final.
Tim Stapac lebih dulu panas di awal kuarter pertama walaupun kedua tim bermain ketat 19-20 untuk keunggulan Stapac.
Agassi Yeshe Goantara menjadi motor serangan Stapac di kuarter kedua. Stapac yang mengandalkan tembakan dari sayap kiri di kuarter kedua memperlebar jarak perolehan poin menjadi 34-26.
Di kuarter ketiga, pelatih Johanis Wimar memutar otak untuk mengejar ketertinggalannya.
Sempat mengejar dengan unggul satu angka menjelang akhir kuarter ketiga, Pelita Jaya kecolongan oleh lemparan tiga angka Agassi yang kemudian menutup kuarter tersebut 46-44 untuk keunggulan Stapac.
Pelita Jaya bangkit dan sempat memimpin awal kuarter keempat. Namun lagi-lagi mereka kecolongan untuk mengawal Agassi yang kembali melesakkan tembakan tiga angka untuk menyamakan kedudukan 51-51 sebelum timeout di lima menit terakhir.
Widyantaputra Teja yang diturunkan kembali di kuarter empat membawa Stapac unggul dengan mengandalkan sejumlah tembakan tiga angka dan menutup gim dengan skor kemenangan 62-56.
"Di saat-saat terakhir kita kurang koordinasi di pertahanan akhirnya mereka dapat momentumnya sehingga bisa mencuri permainan di dua menit terakhir dengan tiga three point berturut-turut," ungkap pelatih Pelita Jaya Johanis Winas usai laga.
"Ketika kuarter ketiga sampai pertengahan kuarter keempat momentumnya ada di kami, kami bisa mempertahankan range. Tapi itu lah permainan," kata Johanis.
Hasil turnamen pramusim itu pun akan menjadi bahan evaluasi Pelita Jaya terutama di bagian pertahanan dan serangan.
"Kami punya kekuatan di big man tapi kami tidak bisa memasukkan bolanya. Itu akan menjadi bahan evaluasi bagi kami," kata Johanis.
Pelatih Stapac Jakarta Giedrius Zibenas mengakui menikmati permainan dan antusias para penonton yang menyaksikan partai final itu.
Tentang permainan anak asuhnya, pelatih asal Lithuania itu sebelum pertandingan memiliki strategi permainan untuk mengendalikan pose, low pose dan rebound.
Namun Stapac justru kalah di rebound. Pelita Jaya unggul dengan total 43 rebound sementara Stapac hanya 31.
"Kita tak mampu mengendalikan rebound, tapi momen kunci di beberapa menit terakhir, beberapa pemain kami berhasil membuat rebound yang sangat bagus. Itu lah alasan kenapa kami memenangi game ini," kata Zibenas.
"Kemudian kami tidak panik ketika gagal dengan sejumlah tembakan terbuka juga ketika Pelita Jaya unggul dua angka kami tidak panik. Ini lah bagaimana kita bisa sukses hari ini," kata dia.
Kaleb Ramot Gemilang menyumbangkan poin terbanyak bagi Stapac dengan 13 poin.
Kemudian Mei Joni dari Stapac menjadi MVP turnamen pramusim tersebut.
"Saya kira hal terpenting dari turnamen ini adalah kami memiliki kebiasaan yang bagus, tak hanya di lapangan tapi di luar lapangan. Disiplin di hotel, ketika makan, tidur, bus dan lain sebagainya. Dengan pelatih baru ini adalah sistem yang baru dengan disiplin yang baru untuk para pemain," kata Zibenas.
Mei Joni mengungkapkan adanya pelatih baru membawa perubahan yang signifikan bagi tim.
"Terutama soal kedisiplinan terus sikap supaya kami bisa menjadi pemain elit. Bagaimana kami menjadi pemain lebih baik setiap harinya," kata Joni.
"Saya melihat di mata dan wajah mereka jika mereka ingin merubah sejarah musim turnamen. Tapi jalan masih panjang," tutup sang pelatih.
Tim Stapac lebih dulu panas di awal kuarter pertama walaupun kedua tim bermain ketat 19-20 untuk keunggulan Stapac.
Agassi Yeshe Goantara menjadi motor serangan Stapac di kuarter kedua. Stapac yang mengandalkan tembakan dari sayap kiri di kuarter kedua memperlebar jarak perolehan poin menjadi 34-26.
Di kuarter ketiga, pelatih Johanis Wimar memutar otak untuk mengejar ketertinggalannya.
Sempat mengejar dengan unggul satu angka menjelang akhir kuarter ketiga, Pelita Jaya kecolongan oleh lemparan tiga angka Agassi yang kemudian menutup kuarter tersebut 46-44 untuk keunggulan Stapac.
Pelita Jaya bangkit dan sempat memimpin awal kuarter keempat. Namun lagi-lagi mereka kecolongan untuk mengawal Agassi yang kembali melesakkan tembakan tiga angka untuk menyamakan kedudukan 51-51 sebelum timeout di lima menit terakhir.
Widyantaputra Teja yang diturunkan kembali di kuarter empat membawa Stapac unggul dengan mengandalkan sejumlah tembakan tiga angka dan menutup gim dengan skor kemenangan 62-56.
"Di saat-saat terakhir kita kurang koordinasi di pertahanan akhirnya mereka dapat momentumnya sehingga bisa mencuri permainan di dua menit terakhir dengan tiga three point berturut-turut," ungkap pelatih Pelita Jaya Johanis Winas usai laga.
"Ketika kuarter ketiga sampai pertengahan kuarter keempat momentumnya ada di kami, kami bisa mempertahankan range. Tapi itu lah permainan," kata Johanis.
Hasil turnamen pramusim itu pun akan menjadi bahan evaluasi Pelita Jaya terutama di bagian pertahanan dan serangan.
"Kami punya kekuatan di big man tapi kami tidak bisa memasukkan bolanya. Itu akan menjadi bahan evaluasi bagi kami," kata Johanis.
Pelatih Stapac Jakarta Giedrius Zibenas mengakui menikmati permainan dan antusias para penonton yang menyaksikan partai final itu.
Tentang permainan anak asuhnya, pelatih asal Lithuania itu sebelum pertandingan memiliki strategi permainan untuk mengendalikan pose, low pose dan rebound.
Namun Stapac justru kalah di rebound. Pelita Jaya unggul dengan total 43 rebound sementara Stapac hanya 31.
"Kita tak mampu mengendalikan rebound, tapi momen kunci di beberapa menit terakhir, beberapa pemain kami berhasil membuat rebound yang sangat bagus. Itu lah alasan kenapa kami memenangi game ini," kata Zibenas.
"Kemudian kami tidak panik ketika gagal dengan sejumlah tembakan terbuka juga ketika Pelita Jaya unggul dua angka kami tidak panik. Ini lah bagaimana kita bisa sukses hari ini," kata dia.
Kaleb Ramot Gemilang menyumbangkan poin terbanyak bagi Stapac dengan 13 poin.
Kemudian Mei Joni dari Stapac menjadi MVP turnamen pramusim tersebut.
"Saya kira hal terpenting dari turnamen ini adalah kami memiliki kebiasaan yang bagus, tak hanya di lapangan tapi di luar lapangan. Disiplin di hotel, ketika makan, tidur, bus dan lain sebagainya. Dengan pelatih baru ini adalah sistem yang baru dengan disiplin yang baru untuk para pemain," kata Zibenas.
Mei Joni mengungkapkan adanya pelatih baru membawa perubahan yang signifikan bagi tim.
"Terutama soal kedisiplinan terus sikap supaya kami bisa menjadi pemain elit. Bagaimana kami menjadi pemain lebih baik setiap harinya," kata Joni.
"Saya melihat di mata dan wajah mereka jika mereka ingin merubah sejarah musim turnamen. Tapi jalan masih panjang," tutup sang pelatih.
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: