Jakarta (ANTARA News) - Alwi Shihab, utusan Khusus Presiden untuk Kawasan Timur Tengah melihat adanya tiga kendala bagi investor di kawasan Timur Tengah yang ingin menanamkan modal di Indonesia. "Tiga kendala investasi di Indonesia adalah ekonomi biaya tinggi, isu perpajakan yang kurang menguntungkan investor, dan persoalan sumber daya manusia," katanya saat berbicara dalam acara "The Inaugural Annual Islamic Finance Summit di Jakarta, Selasa. Ia mencontohkan kalangan pebisnis di Timur Tengah yang masih mengeluhkan beberapa hal di antaranya mengenai insentif investasi yang dinilai masih rendah. Selain itu, lanjutnya, juga ketiadaan biro-biro keuangan Islam di Indonesia. Untuk itu, katanya, Indonesia harus mampu menghadapi tantangan tersebut. "Kita harus menghindari `negative nasionalism` yang melahirkan kebijakan yang kaku sehingga menghambat arus investasi yang akan masuk ke Indonesia," katanya. Menurut dia, Indonesia mencatat pertumbuhan tertinggi dalam dua tahun terakhir dan hal tersebut merupakan potensi besar bagi investor global. Sementara itu di tempat yang sama, Wapres Jusuf Kalla mengimbau investor asing untuk melihat Indonesia sebagai tempat berinvestasi jangka panjang meskipun masih ada berbagai kendala investasi. Wapres mengatakan, di Timur Tengah dana sangat melimpah dan Indonesia seharusnya mampu memanfaatkan potensi untuk menarik investor dari kawasan tersebut. Untuk itu, Wapres mengatakan, Indonesia harus bekerja keras merangsang pertumbuhan ekonominya. Lebih lanjut, Wapres mengutip salah satu laporan yang baru-baru ini diluncurkan yang menyebutkan bahwa porsi potensial dari pendanaan Islam cukup besar namun kurang dikembangkan untuk menggerakkan sektor riil. "Dana tersebut kebanyakan ditaruh di perusahaan ventura dan sejumlah proyek. Sehingga dibutuhkan upaya besar untuk menarik dana itu bagi pengembangan investasi di sektor riil," katanya.(*)