Panel penjurian kompetisi tarian K-Pop pertama di Indonesia
21 Oktober 2018 20:14 WIB
Peserta tengah memerlihatkan keterampilan menari meniru kelompok terkenal (dance cover) dalam kebudayaan Populer Korea di ajang “K-Pop Festival 2018” di Jakarta, Minggu (21/10/2018). (ANTARA News/Anggarini Paramita)
Jakarta (ANTARA News) – Demam kebudayaan Populer Korea (K-Pop) tengah mewabah di kalangan kawula muda, tidak terkecuali kompetisi tarian meniru kelompok terkenal (dance cover competition) yang melibatkan tokoh beragam profesi sebagai panelis penjurian untuk pertama kalinya di Indonesia.
Berbeda dari K-Pop Dance Cover Competition pada umumnya, salah satu mal di kawasan Jakarta Barat menampilkan panel penjurian (judging panel) bagi peserta ajang tersebut.
“Judging panel ini melibatkan 12 juri dari beragam profesi. Lima orang berasal dari Korea, yakni Kasper, koreografer boy band EXO, Brute-K-pop World Champion dari Thailand yang berjumlah tiga orang, dan satu lagi dari Malaysia, yaitu Sean Lee-Fuxion,” ujar General Manager Mal Ciputra Ferry Irianto kepada ANTARA News di sela-sela acara “K-Pop Festival 2018” di Jakarta, Minggu.
Selain mereka, sambung Ferry, ada pula juri yang berasal dari berbeda profesi, mulai dari blogger, selebgram, fashion blogger, dan masih banyak lagi.
“Ada Melody eks JKT48, fashion blogger Andy Yanara, pro choreographer Frans Ferdinand, founder Paradigma Fitness Erick Limans, Selebgram Theresa Wienathan, content editor Michimomo, dan pro dancer and choreographer Sandree Ha,” sebutnya.
Melihat dari jumlah dan latar belakang juri, Ferry menandaskan bahwa judging panel ini bertujuan agar penilaian terhadap para peserta ini tidak hanya fokus pada koreografi saja, tapi juga fesyen, dan faktor lainnya.
“Adanya selebgram, misalnya, untuk memberikan saran kepada tim dancer yang menjadi peserta agar mereka melihat diri mereka apa yang mengundang banyak orang menyukai mereka,” ujarnya.
“Sehingga, kedepanya kami men-develop mereka memiliki perform yang lebih baik. Mereka dapat menyanyi dan juga menari,” imbuhnya.
K-Pop Dance Cover Competition ini, sambung Ferry, melombakan Rookie, lomba yang ditujukan kepada peserta yang baru pertama kali mengikuti lomba K-Pop dance Cover, atau peserta yang belum menjuarai lomba.
Kemudian, ada pula Sunbae, lomba bagi peserta yang telah menjuarai lomba dance cover tiga besar.
Berbeda dari K-Pop Dance Cover Competition pada umumnya, salah satu mal di kawasan Jakarta Barat menampilkan panel penjurian (judging panel) bagi peserta ajang tersebut.
“Judging panel ini melibatkan 12 juri dari beragam profesi. Lima orang berasal dari Korea, yakni Kasper, koreografer boy band EXO, Brute-K-pop World Champion dari Thailand yang berjumlah tiga orang, dan satu lagi dari Malaysia, yaitu Sean Lee-Fuxion,” ujar General Manager Mal Ciputra Ferry Irianto kepada ANTARA News di sela-sela acara “K-Pop Festival 2018” di Jakarta, Minggu.
Selain mereka, sambung Ferry, ada pula juri yang berasal dari berbeda profesi, mulai dari blogger, selebgram, fashion blogger, dan masih banyak lagi.
“Ada Melody eks JKT48, fashion blogger Andy Yanara, pro choreographer Frans Ferdinand, founder Paradigma Fitness Erick Limans, Selebgram Theresa Wienathan, content editor Michimomo, dan pro dancer and choreographer Sandree Ha,” sebutnya.
Melihat dari jumlah dan latar belakang juri, Ferry menandaskan bahwa judging panel ini bertujuan agar penilaian terhadap para peserta ini tidak hanya fokus pada koreografi saja, tapi juga fesyen, dan faktor lainnya.
“Adanya selebgram, misalnya, untuk memberikan saran kepada tim dancer yang menjadi peserta agar mereka melihat diri mereka apa yang mengundang banyak orang menyukai mereka,” ujarnya.
“Sehingga, kedepanya kami men-develop mereka memiliki perform yang lebih baik. Mereka dapat menyanyi dan juga menari,” imbuhnya.
K-Pop Dance Cover Competition ini, sambung Ferry, melombakan Rookie, lomba yang ditujukan kepada peserta yang baru pertama kali mengikuti lomba K-Pop dance Cover, atau peserta yang belum menjuarai lomba.
Kemudian, ada pula Sunbae, lomba bagi peserta yang telah menjuarai lomba dance cover tiga besar.
Pewarta: Anggarini Paramita
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018
Tags: